Jakarta, CNN Indonesia –
Studi kasus menemukan bukti penyebaran virus corona melalui udara di dalam bis. Seorang pria ditemukan telah menularkan virus korona penyebab Covid-19 kepada puluhan lainnya saat mereka naik bus di China.
Studi yang diterbitkan pada awal September, mencatat bahwa pria itu menularkan virus, bahkan ke orang yang tidak duduk di dekatnya. Bus dikenal tidak berventilasi baik dan ber-AC.
Studi dipublikasikan di Penyakit Dalam JAMA Dia menyelidiki ancaman infeksi udara dengan mengamati penumpang yang melakukan perjalanan selama 50 menit di kota Ningbo, China. Investigasi dilakukan pada Januari, sebelum orang-orang dipaksa memakai topeng.
Pria tersebut diketahui sebelumnya pernah melakukan kontak dengan warga yang tinggal di Wuhan, tempat virus SARS-CoV-2 pertama kali menyebar. Ia tidak menunjukkan gejala seperti batuk saat rombongan bepergian.
meluncurkan Xpress medis, para peneliti berhasil memetakan kursi penumpang lain. Hasil tes menunjukkan 23 dari 68 penumpang dinyatakan positif.
Para peneliti juga mencatat bahwa AC hanya mensirkulasi ulang udara di dalam bus. Ini diyakini telah berkontribusi pada penyebaran virus.
“Penyelidikan menunjukkan bahwa dalam lingkungan tertutup dengan sirkulasi udara, SARS-CoV-2 adalah patogen yang sangat menular,” tulis para peneliti.
Sebelumnya, sejumlah penelitian menemukan bukti penularan virus corona melalui udara. Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menyatakan bahwa SARS-CoV-2 dapat menular melalui udara pada Juli mendatang.
Dalam pernyataan resminya, WHO mendefinisikan penularan melalui udara sebagai penyebaran virus yang disebabkan oleh aerosol yang melayang di udara dalam jarak yang jauh dan seiring waktu. Aerosol adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil sehingga dapat menempel di udara.
Ini kemudian menjadi perhatian banyak orang. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dengan terus menggunakan masker di ruang tertutup dengan ventilasi yang buruk agar mahkota tidak menyebar di udara, seperti di bus.
(asr)
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”