Padang, Sumbar (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Sumbar berupaya meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan agar bisa menjadi destinasi wisata kesehatan.
Saat ini rumah sakit di Sumbar menjadi pilihan bagi warga provinsi lain yang membutuhkan layanan kesehatan, kata Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Minggu.
Oleh karena itu, kualitas pelayanan di rumah sakit dan institusi kesehatan di provinsi harus terus ditingkatkan, tambahnya.
Gubernur menekankan pentingnya SDM yang memadai serta dukungan sarana dan prasarana untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan di Sumbar.
Ia juga memuji proyek Yayasan Rumah Sakit Islam Sumatera Barat di Indonesia (Yarsi) untuk membangun rumah sakit Islami dan mengharapkan rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
“Kami berharap ini (mungkin) menjadi pilihan bagi orang yang menjalani pengobatan,” katanya.
Sumbar Yarsi memulai Yayasan Wakaf Sumbar dan mengorganisir penggalangan dana untuk membangun Rumah Sakit Islam Ibnu Sina di kota Padang Panjang.
“Penggalangan dana untuk Rumah Sakit Islam Ibnu Sina dibuka pada September 2022. Hingga Maret 2023, telah terkumpul dana sebesar Rp 944.435.000 (USD 62.765),” kata Penasihat Yarsi Sumbar Yasirwan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebelumnya menginformasikan bahwa 600.000 hingga 2 juta penduduk Indonesia memilih bepergian ke negara tetangga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Ini terlepas dari kenyataan bahwa sebagian besar layanan kesehatan ini juga tersedia secara nasional.
Pihaknya juga mendukung Sumbar sebagai pusat pariwisata berwawasan kesehatan dengan dukungan pemerintah daerah dan Yarsi Sumbar.
Berita Terkait: Menteri Optimis Daerah Tiru Rumah Sakit KEK Sanur
Berita Terkait: Presiden RI berharap wisatawan mancanegara kembali berdatangan ke Pulau Bunaken
Berita Terkait: Rumah Sakit Internasional Bidik Warga yang Berobat ke Luar Negeri
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”