Tanker minyak protes penahanan awak di Indonesia

JAKARTA, Indonesia (AP) – Operator kapal tanker minyak yang disita oleh otoritas Indonesia atas permintaan Kamboja memprotes penahanan awaknya, dengan menyebutnya sebagai pelanggaran hak asasi manusia.

Earth Tankers Management, operator MT Strovolos yang berbasis di Singapura, mengatakan para awak kapal, yang telah ditangkap oleh Polisi Maritim Indonesia untuk diinterogasi sejak Jumat, tidak bersalah atas kesalahan apa pun.

Angkatan Laut Indonesia menangkap kapal tanker itu pada akhir Juli atas perintah Kamboja, yang mengatakan kapal itu dicari karena dicurigai mencuri hampir 300.000 barel minyak mentah.

Harry Goldenhardt, juru bicara kepolisian provinsi Kepulauan Riau, mengatakan pada hari Selasa bahwa para kru sedang ditanyai tentang tuduhan pemerintah Kamboja. Polisi menyita kapal tanker dan minyak mentah sebagai barang bukti, katanya.

“Dipahami bahwa tindakan polisi ini mengikuti intervensi pemerintah Kamboja yang mengklaim bahwa kargo tersebut diangkut secara ilegal,” kata World Tankers Management dalam sebuah pernyataan.

“Klaim ini dibuat tanpa dasar dan ditolak sama sekali. Anggota kru tetap dalam tahanan dan diinterogasi di darat dalam tim. Anggota kru adalah korban yang tidak bersalah dari perilaku tercela oleh pemerintah Kamboja yang melanggar hak asasi manusia mereka, ”katanya.

Dia mengatakan Kamboja tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya bahwa mereka memiliki minyak di atas kapal dan meminta pemerintah Indonesia untuk memerintahkan pembebasan segera para awak.

Pekan lalu, pengadilan menghukum kapten kapal tanker, warga negara Bangladesh, 15 hari penjara dan denda 100 juta rupee ($ 7.000) setelah memvonisnya karena menambatkan kapal tanker di wilayah Indonesia tanpa izin.

Kapal tanker tersebut disewa oleh KrisEnergy (Apsara) Co. Ltd. dan menerima minyak dari ladang minyak Apsara di Teluk Thailand. Pemerintah Kamboja mengontrak KrisEnergy sebagai bagian dari proyek pengembangan minyak komersial dan memberikannya hak untuk menjual minyak dengan pembayaran royalti.

READ  NCDC Melayani Bisnis dengan Pemberitahuan Pembongkaran

Namun, grup KrisEnergy mengalami kesulitan keuangan dan tidak dapat memenuhi kewajibannya selama sewa, termasuk pembayaran untuk pasokan bahan bakar kapal, kata World Tankers Management. KrisEnergy dan manajemen perusahaan minyak telah mengakhiri piagam tersebut, katanya.

Written By
More from Faisal Hadi
Dari daging sapi hingga coklat, penggundulan hutan ilegal berada di balik banyak makanan sehari-hari
Di Indonesia, setidaknya 81% dari lahan hutan yang dibuka untuk menghasilkan minyak...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *