Para peneliti di Institut Astronomi Max Planck Jerman telah berhasil menemukan dua rangkaian kuno baru dalam Galaksi Bima Sakti. Penemuan ini dilakukan dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa Gaia milik ESA.
Rangkaian-rangkaian tersebut diberi nama “Shakti” dan “Siwa”, yang diperkirakan berusia 12 hingga 13 miliar tahun. Para peneliti percaya bahwa rangkaian tersebut berperan penting dalam pembentukan Galaksi Bima Sakti.
Dalam penelitian ini, para ilmuwan menggabungkan data dari satelit astrometri ESA Gaia dengan data dari Sloan Digital Sky Survey (SDSS). Hasilnya, “Shakti” dan “Siwa” diidentifikasi sebagai komponen tertua di Galaksi Bima Sakti. Diharapkan penemuan ini dapat memberikan wawasan penting tentang asal usul galaksi kita.
Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti Institut Astronomi Max Planck telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terkemuka, Astrophysical Journal. Temuan ini membuka pintu bagi pemahaman yang lebih dalam tentang evolusi Galaksi Bima Sakti dan misteri asal usulnya.
Dengan adanya penemuan ini, para peneliti berharap dapat mengungkap lebih banyak informasi tentang bagaimana Galaksi Bima Sakti terbentuk dan bagaimana elemen-elemen kuno seperti “Shakti” dan “Siwa” berperan dalam proses tersebut. Penemuan ini juga menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara institusi dan teknologi canggih dalam menjelajahi keajaiban alam semesta.