JAKARTA, Indonesia (AP) — Tim penyelamat pada Selasa mencari 13 penumpang dari kapal yang tenggelam dalam cuaca buruk dan gelombang tinggi saat melakukan perjalanan antar pulau di Indonesia.
Kapal yang membawa 77 penumpang dan awak itu tenggelam pada Senin malam di perairan sekitar Pulau Tokaka, Provinsi Maluku Utara, Indonesia bagian timur-tengah.
Enam puluh empat orang yang selamat telah ditemukan, kata Fathur Rahman, kepala badan pencarian dan penyelamatan setempat. Mereka mampu berenang ke pantai untuk bertahan hidup.
Perahu karet, speedboat dan perahu dayung lokal digunakan untuk mencari yang lain.
KM Cahaya Arafah telah meninggalkan pelabuhan Pulau Ternate pada Senin pagi menuju Kecamatan Gane Barat di Kabupaten Halmahera Selatan.
Tragedi feri dan kapal sering terjadi di Indonesia, negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, di mana feri sering digunakan sebagai transportasi dan aturan keselamatan dapat berakhir.
Pada tahun 2018, sebuah feri yang penuh sesak dengan sekitar 200 orang di dalamnya tenggelam di danau kawah gunung berapi yang dalam di provinsi Sumatera Utara, menewaskan 167 orang.
Dalam salah satu bencana terburuk yang pernah tercatat di negara itu, sebuah kapal penumpang yang penuh sesak tenggelam pada Februari 1999 dengan 332 orang di dalamnya. Hanya ada 20 orang yang selamat.
(Penafian: Cerita ini dibuat secara otomatis dari umpan sindikasi; hanya gambar dan judul yang mungkin telah dikerjakan ulang oleh www.republicworld.com)
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”