Toni Kroos memperkenalkan UEFA dan FIFA yang ‘licik’

Munich

Toni kroos salah dalam hukum dengan UEFA dan FIFA. Ia mengutuk kedua organisasi sepakbola dunia tersebut. Tentang apa?

Gelandang Real Madrid dia tampaknya kritis terhadap jumlah turnamen internasional yang menurut para pemain melelahkan. Kroos merasa bahwa para pemain hanya dimanfaatkan.

UEFA pada 2018 meluncurkan turnamen tersebut UEFA Nations League, yaitu liga antarnegara bagian. Kalaupun di saat bersamaan ada acara Piala dunia 2018.

Situasi semakin sulit pada tahun 2020, karena sepak bola berlangsung di tengah pandemi. Semua waktu berjalan padat, dari gelar liga hingga turnamen internasional seperti pertandingan persahabatan, kualifikasi Piala Eropa, dan pertandingan penyisihan grup Liga Bangsa-Bangsa UEFA.

Inilah yang membuat Kroos berhenti mengkritik UEFA dan FIFA. Pemain Timnas Jerman Dia mengatakan bahwa para pemain diperlakukan seperti boneka.

“Sayangnya para pemain tidak bisa memutuskan itu. Pada akhirnya ketika kompetisi baru diputuskan, kami hanyalah boneka FIFA dan UEFA. Mereka hanya menghasilkan uang sebanyak mungkin dan membuat para pemain kelelahan secara fisik, ”katanya. Toni kroos di podcast Pangkas saja, yang ia rintis bersama adik laki-lakinya, Felix Kroos, seperti dilansir ESPN.

Sebelumnya juga ada usulan untuk mengubah format Liga Champions MENJADI Liga Super Eropa. Turnamen tersebut rencananya akan berlangsung pada tahun 2022 dengan melibatkan 16-18 tim dan bertanding minimal 30 kali. Tampaknya, Liverpool dan Manchester United menerima turnamen tersebut, yang pada gilirannya menuai banyak kritik.

Faktanya, judulnya Piala Dunia Antarklub rencananya juga akan diperluas. Sebanyak 24 tim akan diikutsertakan, yang dijadwalkan pertama kali di China pada tahun 2021.

“Saya senang membiarkannya sebagaimana mestinya, ketika berjalan dengan baik. Liga adalah produk yang bagus, dengan Liga Champions dan Piala Dunia,” lanjutnya, menepis gagasan tentang Super Liga Eropa.

READ  Gilas tiba di 'Calambubble' menjelang jendela Februari Fiba

“Dari segi olahraga, mungkin terlihat bagus karena kami akan bersaing di level tertinggi. Tapi, gap antara tim kecil dan besar akan melebar. Tidak harus semuanya. seperti itu, agar lebih cepat atau dapat uang lebih banyak, ”terangnya. Toni kroos.

(kemudian / krs)


Written By
More from Umair Aman
Toyota mengganti TRD Sportivo dengan merek GR Sport untuk varian sport di Indonesia, dari Agya hingga Fortuner
Di ASEAN kita mengenal nama TRD Sportivo, yang secara tradisional diberikan kepada...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *