JAKARTA (Reuters) – Produsen mobil Jepang Toyota Motor Corp berencana menginvestasikan 27,1 triliun rupee ($ 1,80 miliar) di Indonesia selama lima tahun ke depan untuk memproduksi kendaraan listrik (EV), kata laporan itu pada Rabu.
Negara Asia Tenggara ini bertujuan untuk menjadi pusat global untuk produksi dan ekspor kendaraan listrik dengan memproses cadangan bijih nikel lateritnya yang kaya untuk digunakan dalam baterai lithium.
Sejumlah perusahaan global lainnya telah mengumumkan investasi besar di bidang ini, termasuk Hyundai Motor Group Korea Selatan dan LG Energy Solutions, sebuah unit dari LG Group.
Menteri Ekonomi Indonesia Airlangga Hartarto mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Toyota telah menginvestasikan 14 triliun rupiah di negara itu sejak 2019.
“Saya kira permintaan kendaraan listrik, baik roda empat maupun roda dua, akan terus tumbuh di Indonesia dan ASEAN,” kata Airlangga usai bertemu dengan Vice President Toyota Shigeru Hayakawa, sehari sebelumnya di Tokyo.
Indonesia, yang berpenduduk 270 juta, bertujuan untuk hanya menjual mobil dan sepeda motor listrik pada tahun 2050 untuk menggantikan kendaraan bermesin bakar, kata seorang menteri, saat negara itu berupaya mengurangi emisi karbonnya.
Negara ini juga telah menetapkan target memiliki 13 juta sepeda motor listrik – termasuk sepeda motor yang dikonversi – dan 2,2 juta mobil listrik di jalan raya pada tahun 2030.
Toyota berencana untuk memproduksi berbagai jenis kendaraan listrik hibrida dalam pipanya selama empat tahun ke depan, menurut pernyataan kementerian.
“Kami berharap dengan tambahan investasi ini, pemerintah Indonesia akan memahami keseriusan kami dalam berinvestasi kendaraan listrik,” kata Hayawaka dari Toyota dalam keterangannya.
Toyota menolak memberikan rincian investasi yang dibahas pada pertemuan tersebut.
Pada hari Selasa, Indonesia juga mengumumkan bahwa Mitsubishi Motors Corp berencana untuk menginvestasikan sekitar 10 triliun rupee di Indonesia antara tahun 2022 dan 2025 untuk memproduksi kendaraan listrik hibrida dan baterai.
Janji investasi dari produsen mobil Jepang datang ketika Presiden Indonesia Joko Widodo mengunjungi Jepang minggu ini untuk mempromosikan hubungan ekonomi.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”