Donald Trump Ancam Mundur dari Perlindungan Eropa Jika Jerman Tidak Tingkatkan Anggaran Pertahanan
Calon presiden Partai Republik, Donald Trump, mengancam bahwa Amerika Serikat tidak akan melindungi Eropa jika masih ada ketimpangan dalam anggaran pertahanan dan akan mendorong Rusia untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan. Ancaman ini memicu tekanan terhadap Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk meningkatkan anggaran militer Jerman, yang masih jauh di bawah ketentuan NATO.
Saat ini, anggaran pertahanan Jerman sebesar 51,8 miliar Euro, sedangkan anggaran minimum yang ditetapkan NATO adalah 85 miliar Euro. Untuk mengatasi hal ini, Kanselir Scholz mengumumkan anggaran khusus senilai 100 miliar Euro untuk pembelian alat utama sistem pertahanan, namun anggaran ini diluar budget reguler. Meskipun demikian, jurubicara komisi pertahanan dari partai oposisi, Roderich Kiesewetter, menyebutkan anggaran khusus pertahanan seharusnya dinaikkan tiga kali lipatnya.
Eva Högl, anggota komisi pertahanan di parlemen, mengatakan bahwa Bundeswehr membutuhkan 300 miliar Euro untuk memenuhi syarat kapabilitas pertahanan. Meskipun demikian, Kanselir Scholz menjanjikan bahwa pemerintahan koalisinya akan mencapai target dua persen anggaran pertahanan di masa jabatannya.
Di tengah tekanan ini, sejumlah politisi juga mendukung perlindungan payung nuklir di Eropa sebagai respons terhadap serangan Rusia. Namun, Jerman tidak memiliki senjata nuklir dan sudah menandatangani klausul “Dua Ditambah Empat” dalam perjanjian reunifikasi 1990, yang melarang mereka untuk membeli atau memproduksi senjata nuklir.
Isu pembentukan satuan nuklir Eropa bisa memicu kontroversi, karena Prancis adalah satu-satunya negara Uni Eropa yang memiliki senjata nuklir. Penambahan anggaran tambahan hingga 56 miliar Euro per tahun diperlukan untuk Bundeswehr. Namun, langkah membentuk senjata nuklir Uni Eropa akan mengganggu tatanan nuklir global dan memaksa Jerman melanggar komitmen internasionalnya.
Spesialis ECFR, Rafael Loss, juga mempertanyakan siapa yang berwenang meluncurkan serangan nuklir dan apakah Parlemen Eropa harus dilibatkan dalam keputusan tersebut.
Pemecah masalah. Penulis. Pembaca lepas. Gamer setia. Penggemar makanan jahat. Penjelajah. Pecandu media sosial yang tidak menyesal.”