Merdeka.com – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat kemarin memperbarui informasi tentang penanganan pandemi COVID-19 dengan mengatakan bahwa virus korona dapat menyebar melalui udara.
Mengutip laman Sputnik, Rabu (7/10), Kumi Smith, asisten profesor di Divisi Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat Universitas Minnesota yang bergabung dengan Radio Sputnik kemarin membahas pedoman baru tersebut. Menurut pedoman CDC yang baru, “Beberapa infeksi dapat disebarkan melalui paparan virus dalam tetesan dan partikel kecil yang dapat bertahan di udara selama beberapa menit hingga berjam-jam. Virus ini dapat menginfeksi orang yang lebih dari 6 kaki dari orang yang terinfeksi atau setelah orang itu meninggalkan ruangan ”.
Pedoman baru menambahkan bahwa ada juga bukti penularan pada orang dengan jarak lebih dari 6 kaki di ruang terbatas dengan ventilasi yang tidak memadai. Dalam beberapa kasus, misalnya, orang yang terinfeksi bernapas dengan berat saat bernyanyi atau berolahraga.
“Ketika banyak pasien HIV-positif tinggal di rumah sakit dan menjalani pengobatan untuk jangka waktu yang lama, penting untuk memantau kemungkinan penularan melalui udara,” Smith menjelaskan.
“Jadi pastikan bahwa di setiap rumah sakit dan di bangsal penyakit menular, sistem ventilasi yang memadai – tidak hanya untuk Covid-19 saja – tetapi untuk semua penyakit pernapasan, untuk memastikan bahwa udara keluar dari ruangan tersebut kemudian dibuang ke langit di luar rumah sakit, sehingga nantinya penyakit tersebut tidak menyerang siapa pun. Untuk itu di lingkungan rumah sakit, tindakan pencegahan menjadi penting untuk menghindari penularan penyakit pernafasan, ”jelasnya.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”