Jakarta. Ketua ASEAN Indonesia mengungkapkan pada hari Jumat bahwa konektivitas pembayaran lintas batas blok tersebut akan segera tumbuh dari hanya lima negara anggota menjadi enam, dengan Vietnam akan bergabung dalam jaringan tersebut.
Gubernur financial institution sentral ASEAN dan menteri keuangan baru saja menyelesaikan pertemuan pertama mereka di bawah kepresidenan Indonesia di Bali. Dalam pembicaraan tersebut, Indonesia telah mendorong perluasan konektivitas pembayaran regional.
Saat ini, hanya negara-negara ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand) yang telah berkomitmen untuk menghubungkan sistem pembayaran mereka dengan kode QR. Indonesia dan Thailand sudah terhubung. Uji coba hyperlink Indonesia-Malaysia sudah memasuki tahap akhir.
Menurut Gubernur Financial institution Indonesia Perry Warjiyo, negara anggota harus mengembangkan sistem pembayaran instan nasionalnya sebelum membangun cross-border backlink. Indonesia memiliki Indonesian Rapid Reaction Standard (QRIS) dan Lender Indonesia Fast Payment. Negara-negara ASEAN-5 lainnya juga memiliki sistem pembayaran instan masing-masing.
“Makanya kita mulai dari lima [ASEAN countries] pertama karena mereka memiliki semua sistem pembayaran instan nasional untuk terhubung secara bilateral dan multilateral. Dan sekarang Vietnam sudah siap karena memperkuat sistem pembayaran instannya,” kata Perry dalam jumpa pers hybrid di Bali, Jumat.
“Jadi Vietnam akan segera bergabung [us]”, kata Perry.
Perry mengungkapkan, Brunei Darussalam, Laos, dan Kamboja akan menyusul kemudian. Ketiga negara ini masih dalam proses mengembangkan sistem pembayaran instan mereka, meskipun mereka semua telah menyatakan minat untuk bergabung.
Kesuksesan Nexus, jaringan multilateral yang menghubungkan beberapa sistem pembayaran instan, juga memberikan harapan bagi rencana konektivitas tersebut.
Proyek yang dipimpin oleh Bank for Global Settlements atau BIS ini berhasil menghubungkan sistem pembayaran Singapura, Malaysia dan Eurosystem. ASEAN-5 akan bekerja untuk menghubungkan sistem pembayaran mereka pada fase selanjutnya dari proyek Nexus.
“Jadi konektivitas tidak adil [limited to] ASEAN-5, tetapi akan berkembang menjadi 10 [ASEAN member countries] kemudian mendunia [connectivity] dengan proyek Nexus ini,” kata Perry.
Dia menambahkan: “Saat kami menambah jumlah anggota [in the linkage] dan juga multilateral [connectivity]kami memperkuat pengawasan, regulasi, keamanan info, dan keamanan siber.”
“Segera, kemanapun kita pergi, kita akan dapat menggunakan QR untuk membeli dan memenuhi kebutuhan transaksi dan wisatawan kita, serta memastikan bahwa UKM saling terhubung di seluruh kawasan ASEAN untuk mendukung pemulihan ekonomi.”
Tag: Kata kunci:
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”