Laksmi Shari De Neefe Suardana dari Ubud, Bali meraih gelar Puteri Indonesia 2022muncul di atas 43 finalis cantik yang bersaing untuk dinobatkan”Nona Indonesia” dan kesempatan untuk mewakili negara mereka di kontes Miss Universe.
Finalis pertama diumumkan saat grand final untuk kangen indonesia dilaksanakan pada hari Jumat, 27 Mei 2022 pukul Jakarta Convention Center dan disiarkan secara nasional adalah Cindy May McGuire dari Jakarta, juga bernama Putri Lingkungan Indonesia. Cindy akan mewakili Indonesia, dengan runner-up kedua tahun ini Kontes Miss Internasional dan Nona Supranasional.
Runner-up kedua, bernama Puteri Pariwisata Indonesiaadalah orang Jawa Timur, Adinda Chreseilla.
Puteri Indonesia 2020, Raden Roro Ayu Maulida Putri dari Jawa Timur hadir untuk memahkotai Laksmi Shari De Neefe Suardana.
Juga berpartisipasi dalam Grand Final adalah Miss Universe 2021 – Harnaaz Sandhu dari India, Miss Internasional 2019 – Sireethorn Leearamwat dari Thailand, dan Miss Supranational 2021 – Chanique Rabe dari Namibia.
Final juga dihadiri oleh Miss Universe 2021 – Harnaaz Sandhu dari India, Miss Internasional 2019 – Sireethorn Leearamwat dari Thailand, dan finalis Miss Supranational 2021 – Chanique Rabe dari Namibia.
Seperti yang dilaporkan oleh Kompas.com, di babak final kompetisi, masing-masing dari tiga finalis ditanyai pertanyaan yang sama oleh Putri Kuswinu Wardana dari Yayasan Puteri Indonesia. Pertanyaan yang diajukan kepada para finalis adalah untuk menjelaskan satu hal yang ingin mereka ubah dalam hidup mereka sendiri.
Laksmi menjawab bahwa semua yang terjadi dalam hidupnya membentuk pengalaman pribadi yang membuatnya lebih kuat sebagai pribadi. Dia mengatakan bahwa semua pengalaman hidupnya dan dukungan dari orang lain memberinya kesempatan untuk berpartisipasi dalam kontes putri indonesia.
Final untuk Kontes Miss Indonesia 2022 berlangsung dengan temaKeindahan dan keunikan Candi Borobudur” setelah hiatus dalam acara tahunan yang disebabkan oleh pandemi global.
GrandFinal 2022 melihat 44 wanita muda yang mewakili 34 provinsi di Indonesia bersaing untuk mendapatkan hak memakainya Mahkota Puteri Indonesia Borobudur. Kompetisi Beaty Nasional Indonesia edisi 2022 mewakili jumlah finalis kompetisi tertinggi yang berpartisipasi dalam sejarah kompetisi. Kompetisi tahun ini menampilkan beberapa pesaing dari provinsi unik termasuk Jakarta dan Papua.
Ke-44 kandidat hidup dalam isolasi paksa dari 11 Mei hingga 26 Mei saat berpartisipasi dalam jadwal kegiatan yang padat yang mengarah ke Grand final. Kegiatan pendahuluan meliputi kursus tata rias dan tata rias, teknik catwalk, video resmi dan fotografi potret, serta pelatihan koreografi tari. Malam bakat dan mode yang berfokus pada budaya saat wanita muda mengenakan gaun malam, presentasi bakat, dan kostum tradisional. Para finalis juga menjalani tes psikologi, tantangan gerak dan wawancara intensif selama masa karantina.
Pada babak Grand Final juri terdiri dari Puan Maharani, Budi Gunadi Sadikin, Triawan Munaf, Jusuma Dewi, Frederika Alexis Cull, Sireethorn Leeamwat (Miss Internasional 2019), Kusuma Anjani, Mega Angkasa dan Anya Geraldine.
Laksmi Sahri De Neefe Suardana, 26, lahir di Ubud, Bali pada 26 Januari 1996. Ia adalah putri dari ayah Bali, Ketut Suardana, dan ibu kelahiran Melbourne, Janet De Neefe. Orang tuanya mengoperasikan beberapa restoran yang sukses di Ubud, dan ibunya adalah pendiri Ubud Writers and Readers Festival dan Festival Makanan Ubud.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”