Warga Indonesia yang berlinang air mata kembali bekerja setelah final Piala Dunia yang ‘gila’ – Olahraga

Warga Indonesia yang berlinang air mata kembali bekerja setelah final Piala Dunia yang ‘gila’ – Olahraga

Radhiyya Indra (The Jakarta post)

Jakarta ●
Sen 19 Desember 2022

19-12-2022
17:07
22
5aba7b8a7e7e6df2023f04d0fa157590
1
Olahraga
Piala Dunia, piala dunia-2022, Piala Dunia-Qatar, sepak bola, final
Untuk membebaskan

Orang Indonesia di seluruh negeri berkumpul dan menyaksikan salah satu final Piala Dunia paling mendebarkan dalam sejarah pada Minggu malam.

Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar memuncak pada Minggu malam dengan pertandingan terakhir yang penuh kejutan antara Argentina dan Prancis, mantan pemenang melalui adu penalti setelah 120 menit yang menegangkan.

Banyak orang Indonesia, dengan kegemarannya membuat singkatan baru, keluar larut malam untuk “tidak ada bar“event, kependekan dari nonton bareng, nonton pertandingan.

“Ini mungkin Piala Dunia terbaik yang pernah saya lihat, sungguh gila,” kata Prihatur Setyo Putra, 26, seorang editor yang berbasis di Bandung, kepada Jakarta Post, Senin.

“Final tadi malam adalah titik tertinggi setelah banyak drama yang kami alami sejak penyisihan grup,” katanya.

Prihatur mengadakan a tidak ada bar di kafe A Place in Between-nya di Lengkong, Bandung, yang banyak dikunjungi.

“Ada begitu banyak orang. Orang-orang berlarian dan adrenalinnya sangat tinggi sehingga beberapa orang melepas baju mereka, ”dia berbagi.

Grahana Daffa, seorang desainer antarmuka/pengalaman pengguna (UI/UX) berusia dua puluh tiga tahun, juga telah bergabung dengan tidak ada bar di lingkungannya Tangerang Selatan, Banten. Namun karena tuntutan pekerjaan, dia meninggalkan tempat itu lebih awal.

“Saya berangkat lebih awal karena sangat sibuk dan saya harus bekerja keesokan paginya,” katanya.

Meski bekerja dari rumah, Grahana memiliki rapat wajib jam 9 pagi, sehingga harus bangun pagi.

READ  Madrid Masters 2023 | PV Sindhu kalah di final oleh Tunjung Indonesia

“Melelahkan, tapi mengingat saya menontonnya di kompleks perumahan saya dan pertandingan berakhir pada pukul 2 pagi, saya tidak merasa lelah,” katanya. “Mungkin kalau sudah mulai jam 1 pagi dan selesai jam 4 pagi. [a.m.]Aku tidak bisa pergi bekerja hari ini.

Oddie, 23 tahun, seorang insinyur pertambangan yang berdomisili di Tangerang, juga mengalami hal yang sama. Itu tidak ada bar Tempat yang dikunjunginya di Karawaci, Tangerang, semakin lama semakin ramai dikunjungi warga sekitar, ujarnya.

“Itu sangat sibuk tapi sangat menyenangkan,” kata Oddie.

Namun demikian, mereka semua mengatakan bahwa menonton pertandingan sampai setelah tengah malam dan kurang tidur tidak sia-sia.

“Itu melelahkan karena pertandingan berakhir sekitar pukul 1.30 pagi dan saya harus bekerja pagi-pagi keesokan harinya, tetapi dengan pertandingan final yang begitu besar, itu sangat berharga,” kata Oddie. “Drama itu ada di sana dan Argentina serta Prancis berusaha sekuat tenaga untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi semua orang di seluruh dunia.”

Grahana setuju dengan sentimen tersebut. “Kamu akan merasa kehilangan sesuatu jika belum menontonnya,” katanya.

Bahkan sebagai penggemar netral yang tidak memihak, Prihatur mengatakan orang lain akan melewatkan pengalaman itu jika mereka tidak menontonnya. Terlepas dari pekerjaan hari berikutnya, ini adalah permainan untuk dilihat.

“Itu masih menjadi topik hangat di kantor saya hari ini,” katanya membenarkan hype tersebut.

Terlepas dari penggemar sepak bola negara itu, Indonesia belum lolos ke Piala Dunia sejak 1938, ketika mereka bermain sebagai Hindia Belanda, mencapai final. Dia saat ini peringkat nomor 152 dengan FIFA.

Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 tahun depan sesuai rencana, meski baru-baru ini terjadi tragedi di Stadion Kanjuruhan yang merenggut nyawa 132 orang. Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan Presiden FIFA Gianni Infantino telah bergabung untuk mereformasi stadion sepak bola negara dan perilaku para penggemar.

READ  Pesta Olahraga Asia Tenggara ke-32 di Kamboja


Written By
More from Umair Aman
Mengerjakan kecepatan dan variasi saya: Lakshya Sen mencari tempat Olimpiade
Bintang komuter India Lakshya Sen telah bekerja pada ‘kecepatan dan variasinya’ agar...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *