Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan China dan Korea Selatan akan mulai membangun pabrik baterai kendaraan listrik pada tahun 2021. Kedua pembuat baterai kendaraan listrik tersebut dikatakan sebagai raksasa world. Sementara itu, Tesla masih “dibujuk” oleh pemerintah untuk segera berinvestasi di space yang sama.
Kedua perusahaan tersebut adalah Modern day Amperex Know-how Co. Ltd (CATL) dari China dan LG Chem Ltd dari Korea Selatan (Korea Selatan). Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
“Sudah ada dua perusahaan besar yang sudah menandatangani kontrak dari hulu ke hilir, satu dari China, satu dari Korea,” kata Bahlil dalam digital chat di channel YouTube DPMPTSP Jawa Timur, Kamis (26/9). 11/2020).
Menurut Bahlil, pembangunan akan dilakukan tahun depan dan targetnya pada 2023 pabrik yang digarap kedua raksasa itu bisa mulai berproduksi.
“Mulai 2021 kita mulai berjalan, kita produksi 2023,” ujarnya.
Saat ini, kata Bahlil, ada juga perusahaan dari Jepang dan Amerika Serikat yang akan berinvestasi di Indonesia. Namun, Bahlil tidak menjelaskan siapa perusahaan yang dimaksud.
Selain itu, saat ini pemerintah Indonesia sedang mencari produsen kendaraan listrik Tesla untuk berinvestasi di Indonesia.
“Kemungkinan besar, kami membujuk Tesla untuk masuk,” katanya.
Berdasarkan informasi sebelumnya, produsen aki kendaraan listrik asal Korea Selatan dan China tersebut akan menginvestasikan dana sekitar US $ 20 miliar atau setara dengan Rs 282,7 triliun, berdasarkan nilai tukar saat ini. mulai Rp14.139,90 / US $.
(Hai, Hai)
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”