Pesepakbola nasional legendaris Ricky Yacobi meninggal dunia di Rumah Sakit Mintoharjo, Jakarta Pusat pada Sabtu. Dia berusia 57 tahun.
Berita kematian penyerang terkenal pertama kali beredar dalam pesan yang diposting di WhatsApp.
“Innalillaihi wainnailaihi rojiun [We belong to God and to God we shall return]. Teman dan pemain tim sepak bola nasional kami stroke Ricki Yacobi meninggal di Rumah Sakit Mintoharjo. Berdoa agar almarhum meninggal dalam keadaan Husnul Khotimah [a good ending]», Baca pesannya.
Mantan pelatih U-23 Rahmad Darmawan belakangan mengonfirmasi kematian Ricky.
Ricky disebut-sebut mengalami serangan jantung saat bermain sepak bola di lapangan sepak bola Senayan, Jakarta Pusat. Dia dibawa ke RS Mintoharjo oleh rekan satu timnya di mana dia dinyatakan meninggal.
Lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 12 Maret 1963, Ricky memulai karir sepak bola profesionalnya bermain untuk PSMS Medan dari 1979 hingga 1985.
Ia kemudian bermain untuk klub sepak bola Arseto Solo dari tahun 1986 hingga 1991.
Pada tahun 1988, Ricky direkrut oleh tim sepak bola Jepang Matsuhita, kini bernama Gamba Osaka, di Liga Sepak Bola Jepang (J-League).
Ricky adalah salah satu pemain yang mewakili Indonesia bersama timnas U-23 di berbagai liga internasional dari 1985 hingga 1990. Ia dikenal sebagai pemimpin timnas peraih emas Olimpiade. Asia Tenggara pada tahun 1987 di Jakarta, medali emas pertama bagi tim tersebut. (apakah saya)
Pemecah masalah. Penulis. Pembaca lepas. Gamer setia. Penggemar makanan jahat. Penjelajah. Pecandu media sosial yang tidak menyesal.”