Indonesia tetap bertekad untuk mengembangkan ibu kota baru di Provinsi Kalimantan Timur, yang akan dimulai setelah program vaksinasi nasional Covid-19 yang diperkirakan akan berakhir pada Maret 2022, menurut sebuah artikel pers.
Negara ini memulai program inokulasi Covid-19 secara besar-besaran pada 14 Januari dengan tenaga kesehatan di seluruh nusantara menjadi prioritas utama, setelah Presiden Joko Widodo menerima suntikan pertama vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi China Sinovac Biotech pada 13 Januari, menurut kantor berita Xinhua. kata laporan.
Pemerintah Indonesia telah mengatur waktu program imunisasi nasional dalam beberapa fase sebagai berikut: Fase 1 (Januari-April 2021) akan menargetkan tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, staf pendukung dan penduduk.
Tahap 2 (Januari-April 2021) akan menargetkan personel TNI dan Polri, pengacara dan pejabat publik lainnya serta lansia.
Fase 3 (April 2021-Maret 2022) ditujukan untuk orang-orang yang rentan dan anggota masyarakat lainnya serta pengusaha tergantung pada klaster di mana infeksi sering terjadi.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa baru-baru ini mengatakan bahwa setelah program vaksinasi, pemerintah akan memulai pembangunan ibu kota baru Indonesia, yang diharapkan dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.
RUU ibu kota baru telah dimasukkan ke dalam program legislatif nasional, dan peraturan presiden tentang pembentukan dewan direksi untuk ibu kota baru sudah ada, tambahnya.
Menurutnya, pembangunan ibu kota baru kini menunggu arahan dari Presiden Widodo, karena saat ini Indonesia sedang fokus pada program vaksinasi.
Deputi Badan Pembangunan Daerah Rudy Soeprihadi Prawiradinata mengatakan jadwal pembangunan ibu kota baru tetap sesuai jadwal meski pandemi sedang berlangsung.
Peresmian pembangunan ibu kota baru sedianya dilakukan pada Agustus 2020, namun ditunda hingga selesainya program imunisasi nasional, kata dia, dengan harapan kepala negara bisa menjabat. di ibu kota baru. pada tahun 2024.
Sementara itu, Wakil Bupati Penajam Paser Utara Hamdam yang sebagian ibu kotanya akan dipindahkan, mengatakan upaya pemindahan ibu kota negara ke provinsi Kalimantan Timur sedang diselesaikan.
“RUU ibu kota baru sudah selesai dan merupakan bagian dari program legislatif nasional yang menjadi prioritas pembahasan DPR,” kata Hamdam kepada kantor berita Antara, pekan lalu.
Rencana detail ibu kota baru juga sudah difinalisasi oleh Kementerian PPN, katanya, seraya menambahkan bahwa pemindahan ibu kota tinggal menunggu keputusan politik presiden dan persetujuan peraturan DPR.
Pengurus yang menangani semua rencana pemindahan ibu kota sudah siap dan tinggal menunjuk ketua pengurus, kata Hamdam yang berharap pemindahan ibu kota ke Kaltim lebih mendorong pembangunan infrastruktur, kesehatan. dan pendidikan di provinsi.
Pemindahan ibu kota termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024.
Pada 26 Agustus 2019, Jokowi mengumumkan bahwa ibu kota baru akan dibangun antara wilayah administrasi Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur.
Kalimantan Timur dengan luas kurang lebih 125.337 kilometer persegi terletak di pulau Kalimantan yang juga dikenal dengan nama Kalimantan dengan jumlah penduduk lebih dari satu juta jiwa.
BACA JUGA | Tuntutan utama protes anti-pemerintah melanda Indonesia
Berita terbaru dari dunia