Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Indonesia (Lapan) telah berjanji untuk mulai meneliti exoplanet dan kehidupan di luar tata surya pada tahun 2021.
“Media menggunakan istilah ‘mencari kehidupan di luar bumi’, tetapi istilah teknisnya adalah mencari exoplanet yang layak huni,” kata ketua Lapan Thomas Djamaluddin. Jakarta Post Rabu.
Proyek penelitian exoplanet – planet yang mengorbit bintang jauh – akan dimulai pertama kali di Indonesia setelah dibangunnya Observatorium Nasional Gunung Timau di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Dianggap sebagai observatorium terbesar di Asia Tenggara, fasilitas ini mulai dibangun pada tahun 2017 di bawah kemitraan Lapan, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Nusa Cendana di Kupang dan pemerintah daerah.
Konstruksi diharapkan selesai pada tahun 2021.
“Pertama, [construction] Seharusnya akhir 2020, tetapi ditunda hingga 2021 karena beberapa masalah, termasuk akses jalan dan pandemi COVID-19, ”kata Thomas.
Dengan teleskop canggih berdiameter 3,8 meter, observatorium ini akan lebih membantu para astronom dalam perburuan mereka untuk planet ekstrasurya yang dapat menampung kehidupan seperti planet Bumi, tambahnya.
Baca juga: Bulan lebih kaya air dari yang kita duga
Data yang dikumpulkan oleh NASA Transiting Exoplanet Survey Satellite mengungkapkan bahwa para astronom telah menemukan lebih dari 3.000 exoplanet di luar tata surya setelah 20 tahun pengamatan di darat dan di luar angkasa.
TESS baru-baru ini menemukan zona layak huni pertama yang mungkin, sebuah planet seukuran Bumi bernama TOI-700d, yang terletak 102 tahun cahaya dari Bumi. Itu berpotensi menampung air cair dan memiliki atmosfer yang dapat mendukung kehidupan.
Dengan adanya pusat observatorium astronomi baru di Nusa Tenggara Timur, Indonesia akan segera bergabung dengan negara-negara lain dalam perburuan exoplanet zona layak huni.
Thomas mengklaim bahwa perburuan exoplanet hanyalah salah satu dari banyak proyek Lapan yang akan datang, yang juga akan memberikan pendidikan astronomi kepada publik melalui pusat observatorium baru.