Eisya A. Eloksari (The Jakarta Post)
PREMIUM
Jakarta
Sel 6 Juli 2021
Dua perusahaan dari Indonesia dan Singapura telah mengembangkan alat tes reaksi rantai polimerase (PCR) COVID-19 berbasis air liur yang dikatakan lebih efektif, lebih nyaman, tetapi hampir seakurat swab faring atau hidung.
Perusahaan holding farmasi milik negara PT Bio Farma baru-baru ini merilis alat uji sampel air liur COVID-19 bernama Bio Saliva yang dikembangkan bekerja sama dengan start-up teknologi genom Nusantics.
Kit tersebut memiliki tingkat sensitivitas 88,89 hingga 93,57 persen untuk mendeteksi COVID-19, menurut siaran pers dari Bio Farma, Sabtu, tidak jauh dari 95 persen yang diperoleh dengan swab nasofaring atau orofaringeal, standar emas untuk pengujian PCR.
“Selama uji klinis dan validasi, Bio Saliva kami distribusikan di beberapa kota di pulau Jawa, namun untuk penggunaan komersial saat ini kami batasi di dua laboratorium”, N …
untuk membaca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.000 / bulan
- Akses tak terbatas ke konten situs web dan aplikasi kami
- Surat kabar digital harian e-Post
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses istimewa ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Pemecah masalah. Penulis. Pembaca lepas. Gamer setia. Penggemar makanan jahat. Penjelajah. Pecandu media sosial yang tidak menyesal.”