Gempa yang terjadi sesaat sebelum subuh, membuat warga panik. Itu telah melanda tepat ketika pulau itu mulai dibuka kembali untuk pariwisata ketika pandemi mereda.
Survei Geologi AS mengatakan gempa berkekuatan 4,8 itu berpusat di 62 kilometer (38,5 mil) timur laut Singaraja, sebuah kota pelabuhan di Bali. Kedalamannya yang dangkal 10 kilometer (6,2 mil) mungkin telah memperkuat jumlah kerusakan.
Gempa susulan berkekuatan 4,3 SR menyusul. Gempa ini relatif dalam, pada 282 kilometer (174 mil).
Gede Darmada, kepala Badan Pencarian dan Penyelamatan pulau itu, mengatakan bahwa badan tersebut masih mengumpulkan informasi kerusakan dan korban jiwa.
Dia mengatakan, luka-luka itu termasuk patah tulang dan luka di kepala.
Gempa tersebut memicu tanah longsor di distrik perbukitan, menewaskan sedikitnya dua orang dan memutus akses ke setidaknya tiga desa, kata Darmada.
Dia merobohkan rumah dan kuil di Karangasem, daerah yang paling dekat dengan pusat gempa, menewaskan seorang gadis berusia 3 tahun yang tertimpa puing-puing yang jatuh, katanya.
Rumah dan fasilitas pemerintah rusak di Trunyan dan desa-desa di Kintamani, tujuan wisata populer dengan danau yang indah.
Dikenal sebagai “Pulau Dewata”, Bali adalah rumah bagi lebih dari 4 juta orang, sebagian besar Hindu, di negara berpenduduk mayoritas Muslim ini. Hal ini terkenal dengan candi, gunung berapi yang indah dan pantai pasir putih yang indah.
Pulau itu dibuka kembali untuk pelancong internasional pada hari Kamis untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun setelah jumlah kasus COVID-19 di Indonesia turun drastis.
Negara ini telah mencatat sekitar 1.000 kasus per hari selama seminggu terakhir setelah memuncak pada sekitar 56.000 kasus baru setiap hari pada bulan Juli.
Indonesia, negara kepulauan yang luas dengan 270 juta orang, sering dilanda gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami karena lokasinya di “Cincin Api”, busur gunung berapi dan garis patahan api yang mengelilingi Pasifik.
Gempa besar terakhir terjadi pada bulan Januari ketika gempa berkekuatan 6,2 menewaskan sedikitnya 105 orang dan melukai hampir 6.500. Lebih dari 92.000 orang mengungsi setelah menghantam kabupaten Mamuju dan Majene di provinsi Sulawesi Barat.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”