Denmark dan Indonesia pada hari Senin menandatangani sepasang perjanjian yang bertujuan untuk memperkuat tujuan pembangunan hijau dan berkelanjutan dari negara Asia yang besar.
Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod bertemu dengan pejabat Indonesia di ibu kota Jakarta untuk membahas perjuangan melawan perubahan iklim serta membangun kerja sama ekonomi dan keamanan.
“Kami ingin dunia menjadi lebih hijau dan lebih berkelanjutan,” kata Kofod kepada wartawan.
“Kami meluncurkan platform energi baru yang melipatgandakan upayanya dalam memerangi perubahan iklim dan mempromosikan energi terbarukan dalam bauran listrik,” tambahnya.
Perjanjian tersebut menggabungkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan fokus pada perluasan kerja sama di bidang energi, pengelolaan limbah, pangan dan pertanian, serta pembangunan ekonomi sirkular, menurut Kofod dan Marsudi.
“Pertumbuhan berkelanjutan bukan lagi pilihan. Ini kebutuhan. Oleh karena itu, saya sangat senang melihat kerjasama jangka panjang kita untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” kata Marsudi.
Kunjungan Kofod ke Indonesia merupakan kunjungan resmi pertamanya. Di antara negara-negara Nordik, Denmark adalah mitra perdagangan, investasi, dan pariwisata terbesar kedua Indonesia, yang merupakan negara terpadat di Asia Tenggara.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”