Bergabunglah sekarang untuk akses GRATIS tanpa batas ke Reuters.com
Daftar
JAKARTA, 24 Jan (Reuters) – Presiden Indonesia Joko Widodo pada hari Senin meluncurkan pembangunan pabrik gasifikasi batubara senilai $2,3 miliar dalam upaya untuk memotong impor gas minyak cair (LPG) dari negara sambil mengoptimalkan sumber daya batubaranya.
Pembangkit ini dirancang menggunakan 6 juta ton batu bara peringkat rendah untuk menghasilkan 1,4 ton Dimethyl Ether (DME) per tahun, yang dapat mengurangi impor LPG Indonesia sebesar 1 juta ton per tahun, menurut penambang batu bara Bukit Asam. (PTBA.JK), yang membangun pabrik dalam kemitraan dengan perusahaan Amerika Air Products and Chemicals, Inc.
Pada tahun 2021, Indonesia mengkonsumsi 7,95 juta ton LPG, di mana 6,4 juta ton di antaranya diimpor, menurut data pemerintah.
Bergabunglah sekarang untuk akses GRATIS tanpa batas ke Reuters.com
Daftar
“Kita bisa mengurangi subsidi APBN sekitar Rp 7 triliun ($489,00 juta), sekaligus memperbaiki neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan kita,” kata Jokowi, panggilan akrab presiden itu.
Indonesia telah mengalokasikan 66,3 triliun rupee dalam anggaran 2022 untuk mensubsidi sebagian konsumsi LPG dalam negeri.
Impor LPG Indonesia diperkirakan akan tumbuh enam kali lipat pada tahun 2025 dari tingkat saat ini karena berupaya untuk mempercepat gasifikasi batubara, yang merupakan daftar investasi ‘prioritas’ pemerintah yang menawarkan insentif seperti daripada keringanan pajak.
Pabrik tersebut berlokasi di Muara Enim, Sumatera Selatan, yang merupakan pusat penambangan bagi penambang batu bara Bukit Asam. Konstruksi diperkirakan memakan waktu 30 bulan dan perusahaan energi nasional Pertamina diharapkan dapat menggunakan gas yang dihasilkan dari pembangkit tersebut.
($ 1 = 14.315.000 rupee)
Bergabunglah sekarang untuk akses GRATIS tanpa batas ke Reuters.com
Daftar
(Laporan oleh Bernadette Christina) Penyuntingan oleh Fransiska Nangoy, Martin Petty
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Sarjana makanan bersertifikat. Pencinta internet. Guru budaya pop. Gamer yang tidak menyesal. Penggemar musik fanatik.”