Kerja sama energi merupakan salah satu pilar penting hubungan Indonesia dengan Norwegia dan Islandia…
Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif melakukan kunjungan ke Norwegia dan Islandia pada 13-16 Juni 2022 guna membahas kerja sama energi dan menarik investasi pembangunan infrastruktur energi dari Indonesia.
Menurut keterangan yang diterima dari KBRI Oslo di Jakarta, Kamis, dalam kunjungannya ke Norwegia pada 13-15 Juni, Menlu RI melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perminyakan dan Energi Norwegia, Terje Asland, sekaligus membuka Indonesia ke-9. -Konsultasi Energi Bilateral Norwegia (INBEC).
INBEC merupakan forum bilateral antara Indonesia dan Norwegia yang diadakan setiap dua tahun sekali untuk meningkatkan kerjasama di bidang energi, termasuk minyak, gas, dan energi terbarukan.
Tasrif juga bertemu dengan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia Espen Barth Eide untuk membahas kerja sama untuk mencapai transisi energi dan mencapai goal nol emisi bersih.
Selain itu, ia juga mengadakan serangkaian pertemuan bisnis dengan sejumlah perusahaan energi terbarukan seperti Tinfos, Scatec AS, Ocean Sunlight dan Fred Olsen, perusahaan minyak dan gas seperti Equinor dan Neptunus, serta perusahaan baterai Fryer.
Ia juga mengunjungi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Notodden dan bertemu dengan diaspora Indonesia yang bekerja di bidang energi di Indonesia Norway Society (INS) dan Indonesian Petroleum Engineering Expert Affiliation (IATMI) di Oslo.
Selanjutnya, dalam kunjungan ke Islandia pada 15 dan 16 Juni, Menkeu bertemu dengan Menteri Keuangan dan Ekonomi Islandia, Bjarni Benediktsson, untuk membahas investasi energi di Indonesia.
Selain itu, Tasrif mengadakan pertemuan bisnis dengan perusahaan energi panas bumi Islandia yang ingin meningkatkan investasi di Indonesia, termasuk Mannvit, Verkist, Isor dan North Tech Power.
Selanjutnya, ia mengunjungi pembangkit listrik tenaga panas bumi di Hellisheidi.
Indonesia saat ini sedang berjuang untuk memenuhi focus on transisi energi bersih sebesar 23% energi terbarukan pada tahun 2025 dan emisi nol bersih pada tahun 2060.
Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia, Todung Mulya Lubis mengatakan, kunjungan tersebut sudah lama tertunda namun tertunda karena pandemi COVID-19.
“Kerja sama energi merupakan salah satu pilar penting hubungan Indonesia dengan Norwegia dan Islandia, karena banyak pihak di kedua negara ini ingin memulai dan memperkuat kerjasamanya dengan Indonesia di bidang energi. energi terbarukan”, kata Dubes.
Menurut keterangan dari kedutaan, Norwegia dan Islandia merupakan negara yang memiliki aset dalam pengembangan energi terbarukan.
Saat ini, 99% energi di Norwegia dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air.
Sementara itu, 73% energi di Islandia dihasilkan dari tenaga air, sedangkan 27% energi dihasilkan dari energi panas bumi.
Berita terkait: Indonesia menawarkan peluang investasi migas ke Norwegia
Berita Terkait: RI dan Norwegia bekerja sama untuk memberikan pelatihan bagi para profesional pembangkit listrik tenaga air
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”