Duta Besar Indonesia untuk Nigeria, Usra Harahap, kemarin mengadakan diskusi penting dengan eksekutif senior Biovaccines Nigeria Limited, perusahaan patungan (JV) antara Pemerintah Federal dan May well & Baker Nigeria Plc di Lagos, tentang standing kemitraan dan modalitas mereka yang ada untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin nasional.
Kunjungan diplomat ke perusahaan JV itu, diketahui, terkait dengan hubungan kerja antara Biofarma Indonesia dan Biovaccines Nigeria, kemitraan yang sudah terjalin sejak 2019.
Menurut Chief Operating Officer Biovaccines, Everest Okeakpu, Biofarma diharapkan dapat memberikan dukungan teknis yang diperlukan di Nigeria untuk mengembangkan kapasitas produksi vaksin lokal.
“Ini adalah bagian dari peningkatan bertahap pembuatan vaksin di Nigeria. Dubes menyinggung fakta bahwa kami seharusnya berinovasi pada 2019. Kami menjelaskan bahwa rencana tersebut telah diubah karena perpanjangan dukungan Gavi untuk vaksin Nigeria hingga 2028.
“Negara seharusnya keluar dari dukungan pada tahun 2021. Seluruh rencana bisnis Biovaccines dilemparkan ke dalam kotak. Kami harus kembali ke pemerintah untuk mendapatkan rincian perpanjangan untuk menghasilkan rencana bisnis baru, yang kami terapkan. Dengan rencana baru, kami akan melakukan pekerjaan groundbreaking pada kuartal keempat tahun ini. Tapi itu juga tergantung persetujuan yang kita harapkan dari Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Nigeria telah menyetujui 15% dari pembelian vaksin negara itu dari Biovaccines untuk memberikan system untuk merayu teknologi dan mitra keuangan. Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Menteri Kesehatan pada tahun 2020 tetapi masih menunggu pengesahan dari Dewan Eksekutif Federal (FEC).
Okeakpu mengatakan jika perusahaan mendapatkan persetujuan yang diperlukan dan memulai konstruksi tahun ini, fasilitas baru akan siap pada 2024 untuk Nigeria untuk memulai produksi vaksin lokal.
Harahap mengatakan Indonesia “bersedia bekerja dengan Nigeria untuk mengembangkan kapasitas lokal yang diperlukan” untuk mencapai kedaulatan vaksin dalam waktu singkat. Dia mencatat bahwa hubungan Nigeria-Indonesia sudah lama, menambahkan bahwa kedua negara memiliki banyak keuntungan dari satu sama lain.
Duta Besar mengatakan Indonesia juga sedang berdiskusi dengan Kementerian Kesehatan tentang bidang-bidang penting lainnya dari kerjasama, menekankan perlunya kedua negara untuk mencapai keseimbangan perdagangan.
Ketua Biovaksin Prof Oyewole Tomori mengatakan kemitraan dengan Indonesia merupakan perjalanan penting untuk menjembatani kesenjangan di ruang vaksin. Dia mengatakan negara itu akan mendapatkan berbagai vaksin yang dibutuhkannya dari Biofarma karena Nigeria terus meningkatkan kapasitas produksinya.
Tomori menggambarkan pertemuan itu sebagai pekerjaan yang sedang berjalan, menunjukkan bahwa pertemuan lain akan diadakan di KBRI di masa depan.
Menurutnya, kemitraan strategis itu penting untuk menjembatani kesenjangan pasokan dan membangun kapasitas produksi lokal.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”