Universitas Coventry dan Sekolah Bisnis dan Manajemen di Institut Teknologi Bandung (ITB) telah sepakat untuk bersama-sama menawarkan program PhD beasiswa ganda yang inovatif, yang diluncurkan pada September 2022.
Program yang merupakan program doktoral pertama di Indonesia ini dipimpin oleh Profesor Benny Tjahjono dari Center for Business in Society di Coventry University.
Program baru ini dibangun di atas kerja Konsorsium Inggris untuk Ilmu Interdisipliner di Indonesia (UKICIS), di mana Coventry University dan ITB menjadi anggotanya, dan mengikuti Sains, Teknologi, penelitian dan inovasi yang ditandatangani oleh pemerintah Inggris dan Indonesia pada tahun 2020.
UKICIS terdiri dari Universitas Nottingham, Warwick dan Coventry, dan menyatukan talenta akademik terbaik Indonesia dari ITB, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Gadjah Mada.
Siswa dengan skema beasiswa ganda dapat memilih untuk memulai studi mereka di ITB atau Coventry, dengan memanfaatkan keunggulan akademik dan reputasi pengawas internasional di kedua institusi.
Program ini awalnya bertujuan untuk menarik mahasiswa doktoral berprestasi yang melakukan penelitian di bidang bisnis dan keuangan. Profesor Benny Tjahjono mengatakan:
“Program inovatif ini menunjukkan kerjasama yang telah terjalin lama antara Coventry dan ITB, baik melalui upaya bilateral maupun melalui konsorsium UKICIS. Kami bangga bekerja sama dengan School of Business and Management ITB, universitas kelas dunia di Indonesia.
Profesor Richard Dashwood, Wakil Rektor Bidang Penelitian di Universitas Coventry mengatakan:
“Tantangan global hanya dapat diatasi dengan baik melalui kolaborasi global. Membangun kerjasama yang bermakna dengan institusi di seluruh dunia adalah inti dari strategi penelitian Universitas Coventry, dan kami senang untuk meluncurkan program PhD perintis ini dengan Institut Teknologi Bandung, sebuah universitas terkemuka di Indonesia.
“Menyatukan perspektif dari Inggris dan Indonesia akan memungkinkan kami untuk memberikan jawaban dan wawasan dunia nyata untuk beberapa tantangan sosial utama yang kami hadapi.”
Yuliani Dwi Lestari, Kepala Sekolah Bisnis dan Manajemen MSM-DSM, Institut Teknologi Bandung, mengatakan:
“Peluncuran program ini – yang pertama antara Inggris dan Indonesia, mendukung tujuan kurikulum DSM, yaitu menghasilkan lulusan kelas dunia dengan keterampilan penelitian yang sangat baik yang dapat berkontribusi besar bagi dunia.”
Menyarankan0 rekomendasiDiposting di Pendidikan
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”