Zarepour yang juga Ketua Komisi Ekonomi Bersama Iran-Indonesia mengungkapkan informasi tersebut saat wawancara Selasa malam dengan IRIB Iran.
Dia mengungkapkan bahwa lebih dari 100 ahli bedah Indonesia telah menjalani pelatihan untuk mengoperasikan robot, yang diberi nama Sina setelah polymath terkenal Iran Ibnu Sina (Avicenna).
Zarepour menunjukkan bahwa perusahaan dan pakar berbasis pengetahuan Iran bertanggung jawab untuk membuat perangkat ini.
Menkeu menekankan komitmen bersama Iran dan Indonesia untuk memperkuat kerjasama iptek, khususnya di bidang alkes.
Dalam wawancara tersebut, Zarepour lebih lanjut mengatakan bahwa Teheran dan Jakarta tetap berkomitmen untuk mengimplementasikan kesepakatan yang dicapai antara kedua negara selama kunjungan Presiden Ebrahim Raisi ke Indonesia, yang berakhir pada hari Rabu.
Menteri TIK meyakinkan bahwa proses implementasi akan segera dimulai, dengan sesi ke-13 komisi ekonomi bersama antara Iran dan Indonesia akan diadakan di Teheran.
Dia menjelaskan bahwa tim Iran dan Indonesia telah melakukan negosiasi selama beberapa bulan terakhir untuk menyelesaikan kesepakatan yang ditandatangani antara kedua negara pada hari Selasa.
Raisi, yang memimpin delegasi tingkat tinggi, memulai kunjungan kenegaraannya selama dua hari ke Jakarta pada Selasa. Dia menggambarkan kunjungan itu sebagai momen penting dalam memajukan hubungan antara kedua negara Muslim.
Selama perjalanan, kedua belah pihak menandatangani 11 dokumen kerja sama dan nota kesepahaman yang ditujukan untuk mendorong interaksi ekonomi dan politik di berbagai sektor.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”