Ketua geng bersenjata Haiti, Jimmy ‘Barbecue’ Cherizier, mengancam akan melakukan genosida di negara tersebut jika Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry, tidak mundur dari jabatannya. Cherizier telah memberikan ultimatum kepada PM Haiti untuk mundur dalam waktu 7 hari setelah pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moise, pada bulan Juli.
Ancaman genosida yang dilayangkan oleh Cherizier ini bisa menjadi ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas negara Haiti. Cherizier merupakan salah satu tokoh yang kuat di Haiti dan memiliki pengikut yang loyal dalam geng bersenjatanya.
Perdana Menteri Ariel Henry telah menanggapi ancaman tersebut dengan mengatakan bahwa dia tidak akan mundur dari jabatannya dan siap untuk menghadapi konsekuensi dari Cherizier. Henry juga meminta warga Haiti untuk tetap tenang dan berharap bahwa situasi di negara tersebut akan segera mereda.
Pembunuhan Presiden Jovenel Moise sendiri masih menjadi misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini. Berbagai pihak di Haiti, termasuk pemerintah dan oposisi, terus melakukan investigasi untuk mengungkap dalang di balik pembunuhan tersebut.
Para ahli politik dan pengamat internasional juga mengikuti perkembangan di Haiti dengan mata yang waspada. Mereka khawatir bahwa ancaman genosida yang dilayangkan oleh Cherizier bisa memicu konflik yang lebih besar di negara itu dan mengancam keamanan serta stabilitas di wilayah tersebut.
“Ninja internet yang tak tersembuhkan. Ahli daging. Sangat introvert. Analis. Pakar musik. Pendukung zombie.”