JAKARTA: Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara lain sedang menyelesaikan kesepakatan pendanaan iklim setidaknya $15 miliar untuk membantu Indonesia menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara lebih awal, Berita Bloomberg melaporkan Jumat, mengutip orang-orang yang akrab dengan masalah ini.
Kesepakatan “Just Electrical power Changeover Partnerships” atau JETP dapat diumumkan pada Selasa di pertemuan puncak para pemimpin Kelompok 20 ekonomi utama, yang akan menjadi tuan rumah Indonesia di Bali, menurut laporan Bloomberg.
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengatakan pada sebuah seminar pada hari Jumat bahwa pengumuman tentang komitmen pendanaan diharapkan minggu depan, tetapi menolak untuk memberikan rincian.
“Saya berharap ukurannya akan cukup besar untuk menciptakan kepercayaan diri dalam memberikan transisi energi,” katanya. Juru bicara kementerian energi Indonesia menolak berkomentar.
Negara-negara G7 telah mengusulkan untuk membuat perjanjian JETP untuk Indonesia pada akhir tahun 2022, dengan Amerika Serikat dan Jepang sebagai pemimpin, dan dengan dukungan Jerman sebagai ketua G7. .
Bulan lalu, perusahaan listrik negara Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengatakan sedang dalam negosiasi dengan investor AS dan Eropa untuk membantu mendanai penutupan awal 6,7 gigawatt kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara.
Indonesia juga telah bekerja sama dengan Asian Advancement Lender (ADB) untuk mempercepat penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara di bawah plan yang diluncurkan tahun lalu pada konferensi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang disebut Mekanisme transisi energi.
PLN telah berjanji untuk menonaktifkan semua pembangkit listrik tenaga batu bara pada tahun 2056, sementara pemerintah telah berjanji untuk menggandakan porsi energi terbarukan dalam bauran energinya menjadi 23% pada tahun 2025.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”