Jakarta (ANTARA) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mengembangkan visualisasi keanekaragaman hayati dan melakukan analisis data terhadap beberapa organisme, tumbuhan, hewan, dan bahan organik lainnya yang ditemukan di wilayah Indonesia.
Direktur Pusat Riset Ilmu Data dan Informasi (PRSDI) BRIN, Esa Prakasa, dalam keterangannya, Senin, mengatakan pihaknya menggunakan produk NVIDIA untuk menganalisis data terkait keanekaragaman hayati Indonesia.
Graphics processing unit (GPU) digunakan untuk membuat model klasifikasi berbasis deep learning untuk menganalisis berbagai jenis data, seperti kayu, plankton dan teh, serta video profil jalan raya, jelasnya.
GPU adalah perangkat keras prosesor khusus yang dirancang untuk memproses data grafik. GPU memiliki kemampuan pemrosesan data yang lebih cepat dari Central Processing Unit (CPU) biasa karena GPU didesain khusus untuk mengolah data secara paralel.
Awalnya, GPU dikembangkan untuk meningkatkan performa pemrosesan grafis yang menghasilkan tampilan gambar yang lebih baik dan realistis.
“Namun, penggunaan GPU kini telah merambah ke berbagai bidang pemrosesan data lainnya, seperti algoritma ilmu data, pembelajaran mesin, komputasi ilmiah, rendering, dll.” -dia menyatakan.
“Selain mengembangkan sistem klasifikasi untuk berbagai objek keanekaragaman hayati, kami membutuhkan sistem yang dapat memberikan pengalaman pengguna yang unik,” katanya.
Berita terkait: BRIN mengembangkan AI untuk mengumpulkan data genomik keanekaragaman hayati
Selain itu, Prakasa mengungkapkan BRIN akan mengembangkan sistem virtual bagi pengguna untuk berinteraksi dengan objek keanekaragaman hayati.
“Kami memiliki pengalaman merancang dan mengembangkan visualisasi jalur otonom, simulasi 3D banjir dan tsunami, rekonstruksi 3D permukaan bumi dan pembuatan aplikasi web untuk tur virtual yang menggunakan gambar 360°,” jelasnya.
Pengembangan sistem didukung oleh para peneliti di PRSDI serta ketersediaan peralatan penelitian di BRIN.
Pada 23-24 Februari 2023, Prakasa berkesempatan menghadiri NVAITC International Symposium yang diselenggarakan di Singapura.
Pertemuan tersebut merupakan platform yang menghubungkan para peneliti dan praktisi teknologi yang membahas penerapan teknologi NVIDIA pada kecerdasan buatan, big data, dan pembelajaran mesin.
“Kolaborasi dapat dilakukan di beberapa wilayah potensial melalui pertemuan berdasarkan kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia yang luar biasa,” ujarnya.
Berita terkait: BRIN berupaya memajukan penelitian keanekaragaman hayati menggunakan cryo-EM
Berita Terkait: BRIN dan negara-negara G20 berkolaborasi untuk melestarikan keanekaragaman hayati
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”