JAKARTA (Reuters) – Dana kekayaan negara baru Indonesia sedang merundingkan kesepakatan investasi infrastruktur digital dan menjajaki investasi potensial di sektor teknologi, kata kepala eksekutifnya, Kamis.
Kesepakatan itu bisa menjadi yang pertama bagi Otoritas Investasi Indonesia (INA) yang dibuat awal tahun ini.
INA belum mengumumkan investasi besar, tetapi telah membentuk dana jalan tol senilai $ 3,75 miliar dengan Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ), APG Asset Management (APG) dan satu unit Otoritas Investasi Abu Dhabi (ADIA) di Mungkin.
“Saya berbicara tentang pusat data kelas atas, Anda tahu, hyperdrive atau edge yang saat ini sedang dikembangkan dan kami ingin berinvestasi di area tersebut juga. Hari ini kami memiliki kesepakatan langsung tentang infrastruktur digital, ”kata Ridha DM Wirakusumah, direktur jenderal INA, dalam webinar.
Dia juga mengatakan INA dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di unicorn atau startup senilai lebih dari $ 1 miliar.
INA saat ini memiliki aset kelolaan senilai $5 miliar, yang diunggulkan oleh pemerintah Indonesia. Pemerintah telah menetapkan target INA untuk memperluas asetnya menjadi $20 miliar dengan menarik co-investor.
(Laporan Tabita Diela; Disunting oleh Gayatri Suroyo dan Martin Petty)
Pemecah masalah. Penulis. Pembaca lepas. Gamer setia. Penggemar makanan jahat. Penjelajah. Pecandu media sosial yang tidak menyesal.”