Ekonomi digital Indonesia tumbuh delapan kali lipat pada 2030: Luthfi

E-commerce akan memainkan peran penting (berkontribusi) 34%, atau 1,9 triliun rupee (ke ekonomi digital)

Jakarta (ANTARA) – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memprediksi ekonomi digital Indonesia tumbuh delapan kali lipat, dari Rs 632 triliun pada 2020 menjadi Rs 4,531 miliar pada 2030.

“E-commerce akan berperan penting (berkontribusi) 34% atau Rp 1,9 triliun (untuk ekonomi digital),” katanya, Kamis, usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan.

Sementara itu, ekonomi digital business-to-business diharapkan berkontribusi 13% atau Rp 763 triliun, dan layanan kesehatan berbasis teknologi (tech-health) diharapkan berkontribusi 8% atau Rp 471 triliun terhadap ekonomi digital. dia menambahkan. .

“Ini adalah bagian dari apa yang kami diskusikan bahwa e-commerce kami memiliki lapangan bermain yang sangat tinggi,” katanya.

Di sektor lain, kegiatan ekonomi yang beradaptasi dengan teknologi digital juga akan mendukung pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional dalam 10 tahun, seperti perjalanan online, media online, dan layanan transportasi digital, prediksinya.

“Kami menyadari bahwa ekonomi digital Indonesia memiliki prospek yang baik. Pada tahun 2020, ekonomi digital menyumbang 4% dari PDB. Dalam 10 tahun atau 2030, PDB akan meningkat dari 15,4 triliun rupee menjadi 24 triliun rupee. ” dia berkata.

Sebagai negara berpenduduk besar, Indonesia akan memainkan peran penting dalam ekonomi digital Asia Tenggara, kata Lutfi.

Kontribusi ekonomi digital Indonesia terhadap PDB akan 55% lebih tinggi dari ASEAN, atau setara dengan Rs 323 triliun, dan akan mencapai Rs 417 triliun pada tahun 2030, ia memperkirakan.

“PDB Indonesia dari ekonomi digital akan menjadi 55% lebih tinggi dari ASEAN pada 2030 yang meningkat dari Rp 323 triliun menjadi Rs 417 triliun,” katanya.

READ  Bantuan sekolah yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program Indonesia Pintar: KSP

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki menekankan perlunya usaha mikro, kecil dan menengah untuk terlibat dalam pengembangan ekonomi digital, sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo.

Dia mengatakan presiden menyerukan percepatan digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah.

Menurut data Asosiasi E-Commerce Indonesia, 13,7 juta, atau 21% dari usaha mikro, kecil dan menengah, telah menjadi bagian dari ekosistem digital sejak Mei tahun ini.

Berita Terkait: Mendag melihat pemulihan hijau global sebagai dorongan bagi Indonesia

Berita Terkait: Perdagangan online menantang upaya perlindungan konsumen: Luthfi

Berita Terkait: Perjanjian perdagangan internasional akan mendorong pemulihan ekonomi Rotary (pemerintah)

Written By
More from Suede Nazar
Indonesia mencari $700 juta untuk memasang 200MW tenaga surya
JAKARTA, 28 Mei (Reuters) – Pelayanan publik Perusahaan Listrik Negara [RIC:RIC:PLNEG.UL] sedang...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *