Ilmuwan CIFOR Daniel Murdiyarso ditunjuk sebagai Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia | Berita | Perusahaan Ramah Lingkungan

Ilmuwan CIFOR Daniel Murdiyarso ditunjuk sebagai Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia |  Berita |  Perusahaan Ramah Lingkungan

Dr. Daniel Murdiyarso telah terpilih sebagai Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dengan mandat untuk mengeksplorasi bagaimana sains dan teknologi dapat memecahkan masalah pembangunan lingkungan dan sosial.

AIPI didirikan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1990 untuk memberikan saran kepada sektor publik dan swasta tentang bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diterapkan untuk memecahkan masalah seperti perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati dan karbon biru, kata Murdiyarso kepada Eco-Organization.

Murdiyarso, yang telah menjadi anggota akademi sejak tahun 2002 sebagai ketua komite ilmu dasar, membawa keahliannya selama lebih dari tiga dekade di bidang meteorologi hutan, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Dia menggantikan Profesor Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang menjabat sebagai presiden akademi selama lima tahun sebelumnya.

“Ini bukan mandat yang mudah, tapi saya yakin bahwa melalui akademi perguruan tinggi, kita akan mencapai tujuan kita untuk memelihara cara masyarakat Indonesia menggunakan sains untuk memperbaiki lingkungan,” kata Murdiyarso.

Murdiyarso saat ini menjabat sebagai Senior Scientist di Centre for International Forestry Investigate (CIFOR), sebuah lembaga ilmiah nirlaba yang berbasis di Indonesia yang melakukan penelitian tentang pengelolaan hutan dan bentang alam secara world wide.

Ia juga seorang expert besar di Departemen Geofisika dan Meteorologi di Institut Pertanian Bogor, dengan a fokus penelitian, termasuk mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim dan perubahan tata guna lahan serta siklus biogeokimia.

Sepanjang karirnya, Dr. Murdiyarso telah berkontribusi pada penelitian perubahan iklim di Indonesia dan luar negeri.

Sebagai mantan Wakil Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, beliau menjabat sebagai National Focal Stage untuk United Nations Framework Conference on Local climate Adjust dan the Convention on Organic Range.

Dia bertugas di Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) pemenang Hadiah Nobel Perdamaian sebagai penulis utama Laporan Penilaian Ketiga IPCC dan Laporan Khusus IPCC tentang Perubahan Iklim penggunaan lahan, perubahan penggunaan lahan dan kehutanan.

Selama dua dekade terakhir, dia telah menerbitkan lebih dari 100 makalah penelitian tentang perubahan penggunaan lahan dan siklus biogeokimia, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Written By
More from Faisal Hadi
IAF kirim 4 Sukhoi dan 2 pesawat C-17 untuk latihan Pitch Black di Australia
Empat jet tempur Sukhoi-30 MKI Angkatan Udara India dan dua pesawat angkut...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *