Pertama, kami memiliki tantangan aliran details antar negara, yang memang merupakan masalah sensitif
Kupang, Nusa Tenggara Timur (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika menginformasikan setidaknya ada dua isu nasional terkait ekonomi digital yang mengemuka dalam pertemuan Sherpa 20 kedua di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
“Pertama, kita menghadapi tantangan arus information lintas negara yang memang menjadi isu sensitif,” kata Staf Khusus Digital dan SDM Kemendagri Dedy Permadi usai rapat di Labuan Bajo, Senin.
Selama diskusi tentang masalah ini, prinsip-prinsip harus dibahas panjang lebar. Tidak semua negara G20 akan menyetujuinya, sehingga perlu dinegosiasikan, katanya.
Indonesia mengacu pada prinsip-prinsip tertentu, seperti keabsahan, keadilan, transparansi, dan timbal balik dalam konteks tertentu.
Berita Terkait: Bangga Mengikuti G20 Sherpa Expo: Pemangku Kepentingan UMKM
“Tidak semua negara setuju dengan prinsip ini, jadi harus ada negosiasi (yang ekstensif),” kata Permadi.
Tantangan kedua adalah isu geopolitik yang masih endemik saat ini, tambahnya. Isu ini sempat menjadi topik yang sulit dalam negosiasi atau diskusi dalam discussion board kelompok kerja ekonomi electronic.
Meski menjadi salah satu tantangan utama, Indonesia sebagai ketua G20 berhasil mengendalikan situasi.
Berita Terkait: Wang Kunjungi Jokowi dan Puji Kepemimpinan Indonesia di G20 2022
Permadi mencatat bahwa masalah geopolitik merupakan tantangan besar, tetapi pemerintahannya telah mendorong komunikasi dengan setiap delegasi untuk disetujui atau bertemu dengan konsensus umum.
“Kami berharap konsensus akan tercapai karena dasar dari G20 adalah konsensus, jadi kami berusaha sebaik mungkin untuk duduk bersama untuk mencapai konsensus,” katanya.
Delegasi dari 19 negara anggota, sembilan negara tamu dan 10 organisasi internasional berpartisipasi dalam pertemuan Sherpa 20 kedua di Labuan Bajo yang diadakan 10-13 Juli 2022. Amerika Serikat berpartisipasi dalam pertemuan melalui sarana digital.
Berita Terkait: Pertemuan Sherpa Membahas Empat Isu EdWG
Berita terkait: Masalah terus menghambat kemajuan digitalisasi kesejahteraan
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”