Kuncinya adalah reformasi perizinan karena pelaku usaha membutuhkan layanan yang nyaman.
Jakarta (ANTARA) –
Presiden Joko Widodo mengharapkan Indonesia masuk ke dalam “kategori sangat mudah” dari Indeks Kemudahan Berbisnis Lender Dunia.
“Indonesia menempati peringkat ke-73 dari 190 negara dalam laporan Executing Organization 2020 Financial institution Dunia, yang berarti kita berada di peringkat mudah. Namun pencapaian ini masih perlu kita tingkatkan lagi,” ujarnya saat peluncuran sistem Single On the internet Submission (OSS) Kementerian Investasi berbasis risiko, Senin.
Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi, dan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, juga hadir dalam acara tersebut.
“Kuncinya adalah mereformasi perizinan, karena para pemimpin bisnis membutuhkan layanan langsung. Proses yang cepat, terintegrasi dan sederhana akan meningkatkan daya saing kita untuk menarik investasi. Saya kira ini akan berdampak signifikan bagi pemulihan ekonomi nasional dan daerah kita,” kata Presiden Jokowi.
“Setiap perusahaan akan memiliki otorisasi yang berbeda tergantung pada tingkat risikonya. Sistem akan mengeluarkan izin untuk bisnis berisiko tinggi, sementara yang berisiko menengah akan mendapatkan lisensi. Sedangkan untuk usaha yang berisiko rendah akan diberikan nomor identifikasi,” imbuhnya.
Berita terkait: OSS hanya untuk mengatur norma, standar, prosedur: Menteri
Dia kemudian mendorong para pemimpin bisnis dan trader domestik dan asing untuk menggunakan layanan ini, meningkatkan investasi mereka dan menciptakan lebih banyak kesempatan kerja.
OSS diperkenalkan pada Maret 2021 oleh kementerian, bekerja sama dengan PT. Indosat, Tbk. Penerapan sistem tersebut didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Izin Usaha Berbasis Risiko, sesuai dengan Undang-Undang tentang Penciptaan Lapangan Kerja Nomor 11 Tahun 2020.
Laporan Carrying out Enterprise 2020 Lender Dunia merupakan studi yang dilakukan untuk mengukur penegakan peraturan perdagangan di 190 negara. Indonesia mencetak 69,2 poin dalam laporan tersebut.
Laporan tersebut juga mensurvei 20 kota di Indonesia dan menemukan bahwa Yogyakarta adalah tempat termudah untuk memulai bisnis, sedangkan Balikpapan memiliki proses izin mendirikan bangunan yang paling efisien. Pemilik bisnis juga mendapat manfaat dari layanan pendaftaran properti paling efisien di Bandung.
Berita Terkait: Tingkat Keberhasilan Sistem OSS Berbasis Risiko Capai 83%: Kementerian
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”