Indonesia mengejar FTA bilateral dengan Inggris selama kunjungan Trevelyan

Indonesia mengejar FTA bilateral dengan Inggris selama kunjungan Trevelyan

Jakarta. Pemerintah Indonesia mengatakan kepada Menteri Perdagangan Inggris Anne-Marie Trevelyan pada hari Rabu bahwa mereka diharapkan untuk menyimpulkan perjanjian perdagangan bebas bilateral “sesegera mungkin”.

Trevelyan berada di Jakarta untuk menghadiri pertemuan perdana Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama (JETCO) dengan timpalannya dari Indonesia Muhammad Lutfi.

Platform dialog menteri tahunan didirikan pada April tahun lalu, tetapi pertemuan tatap muka ditunda oleh situasi Covid-19 yang memburuk.

Lutfi mengatakan dia dan Trevelyan membahas berbagai masalah, termasuk position hubungan perdagangan bilateral dan potensi kerjasama di sektor energi terbarukan, makanan, minuman dan pertanian.

“Saya dan Mendag juga berkesempatan untuk bertukar pandangan mengenai visi jangka panjang hubungan ekonomi antara Indonesia dan Inggris, termasuk kemungkinan menjajaki FTA bilateral ke depan,” kata Lutfi dalam konferensi pers bersama.

“Dan saya berharap itu akan terwujud sesegera mungkin mengingat potensi manfaat yang akan dibawa FTA ke kedua negara,” tambahnya.

Kedua negara telah sepakat untuk membentuk dua kelompok kerja yang terpisah, satu pada energi terbarukan dan pertumbuhan bersih dan yang lainnya pada makanan, minuman dan pertanian.

“Kami berharap kelompok kerja ini dapat mengidentifikasi kerja sama konkrit antara kedua negara,” kata Lutfi.

Trevelyan tidak secara khusus menyebutkan FTA, tetapi mengatakan pemerintah Inggris berkomitmen untuk membawa perdagangan dan investasi dua arah ke tingkat yang baru dan “membuatnya lebih besar”.

“Inggris dan Indonesia sudah memiliki hubungan perdagangan £2,6 miliar atau hampir Rp60 triliun. Kami memperkirakan bisnis Inggris mempekerjakan 1 juta orang di Indonesia,” katanya.

“Dalam hal ambisi masa depan, kami sepakat untuk mencari cara untuk meningkatkan hubungan bisnis kami.”

Trevelyan mengatakan Indonesia memiliki potensi untuk menjadi “negara adidaya energi bersih” dan perusahaan-perusahaan Inggris membantu menghadirkan teknologi inovatif di berbagai bidang seperti tenaga pasang surut.

READ  Indonesia: suar harapan dalam ekonomi global yang suram - Universitas

“Untuk makanan dan minuman dan produk pertanian, saya menantikan kemajuan yang memungkinkan produk baru dari kedua negara kita menemukan ruang di toko dan rak grocery store masing-masing,” kata Trevelyan.

“Saya yakin makanan dan minuman Indonesia bisa sangat populer di Inggris,” tambahnya.

Trevelyan juga mengatakan kepada Lutfi bahwa United kingdom Export Finance memiliki £4 miliar “tersedia dan siap” untuk digunakan untuk pembelian oleh pembeli Indonesia di Inggris.

Juga Kamis, Trevelyan mengadakan pertemuan terpisah dengan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Kepala Menteri Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Written By
More from Faisal Hadi
Masalah Ketenagakerjaan – Perjalanan Selasa: Berbisnis di Indonesia (podcast) – Ketenagakerjaan dan SDM
Indonesia: Masalah Ketenagakerjaan – Perjalanan Selasa: Berbisnis di Indonesia (podcast) 04 Januari...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *