Jakarta (ANTARA) – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan Indonesia telah menyetujui 11 proyek kerja sama di bawah plan BIMP-EAGA – Republic of Korea Cooperation Fund (BKCF).
Menindaklanjuti kesepakatan kerjasama yang dicapai antara ASEAN Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines (BIMP-EAGA) Development Place dan Republic of Korea, telah dilaksanakan Senior Officials Meeting (SOM) BIMP-EAGA di Seoul pada 20 Juli lalu, kata Netty Muharni, Deputi Kerjasama Ekonomi Regional dan Sub-Regional Kementerian.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Direktur Jenderal ASEAN dan Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Dong Bae Kim, dan diketuai bersama Sekretaris Jenderal BIMP-EAGA Kementerian Ekonomi Malaysia, Dato’ Nor Azmie Bin Diron, katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Pada pertemuan tersebut, 11 proyek kerjasama didirikan di bawah plan BIMP-EAGA – Republic of Korea Cooperation Fund (BKCF), tambahnya.
Muharni menyoroti pentingnya memperbaiki mekanisme pelaksanaan proyek, termasuk memantau dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya, seperti Cluster/Kelompok Kerja (CWGs), BIMP-EAGA Organization Council (BEBC), akademisi dan pemerintah daerah sub-regional.
Method peningkatan kapasitas pemangku kepentingan juga dipandang perlu untuk meningkatkan kualitas proposal dan implementasinya, tambahnya.
“Kerja sama ini dapat kita perluas di semua sektor prioritas BIMP-EAGA di masa mendatang, terutama yang terkait dengan keamanan dan energi serta transisi energi yang saat ini sedang dibahas secara world-wide,” ujarnya.
Pada tahun 2021-2022 telah dilakukan BKCF putaran pertama dan kedua dan menghasilkan dana sebesar USD 3,5 juta. Ini telah meningkatkan antusiasme banyak sektor dan BIMP-EAGA, ujarnya.
Pada tahun 2023, plan ini kembali diselenggarakan secara inklusif meliputi sektor konektivitas, pariwisata, lingkungan hidup, pertanian dan perikanan, ujarnya.
Muharni mengatakan, dalam pertemuan tersebut, mereka sepakat untuk membuat brand dan website resmi BKCF agar lebih banyak orang mengetahui kerjasama tersebut, dan dapat berdampak lebih luas.
Banyak platform media sosial seperti Fb, Instagram, dan Twitter digunakan untuk menjangkau kaum milenial.
Berita Terkait: BIMP-EAGA Bisa Sangat Memanfaatkan Masyarakat ASEAN: Sekjen
Berita Terkait: Upaya BIMP-EAGA Maritime 2023 Menjadi Kekuatan Logistik World-wide: Pemerintah
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”