Badan geofisika Indonesia memperingatkan pada hari Rabu kemungkinan gempa susulan dan potensi tsunami setelah gempa berkekuatan 6,1 melanda dekat Kepulauan Maluku, juga dikenal sebagai Kepulauan Maluku. Gempa terjadi pada kedalaman 10 km (6,21 mil). Tidak ada laporan segera tentang korban.
“Tolong menjauh dari pantai dan pindah ke tempat yang lebih tinggi,” kata BMKG dalam pesan teks, mencatat bahwa peringatan itu berlaku khusus untuk Pulau Seram. BMKG awalnya mengatakan tidak ada potensi tsunami, tetapi kemudian mengatakan gelombang tsunami berpotensi dipicu oleh longsor bawah laut.
“Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa tektonik menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, tetapi berdasarkan pengamatan permukaan laut… menunjukkan bahwa permukaan laut mencapai 0,5 meter,” kata BMKG dalam keterangannya. Dia mengatakan 13 gempa susulan telah dicatat setelah gempa utama dan bahwa badan tersebut masih memantau situasi.
Seorang pejabat dari badan mitigasi bencana setempat mengatakan sejauh ini tidak ada laporan tentang cedera atau korban, tetapi beberapa bangunan dan fasilitas umum mengalami kerusakan. “Sebelumnya ketinggian air terlihat naik sebentar, tetapi kami belum menerima laporan lebih lanjut,” kata Henri Far Far, pejabat setempat.
Ratusan penduduk setempat berbondong-bondong ke bukit-bukit terdekat karena takut akan gelombang tsunami, tetapi banyak yang telah kembali ke rumah, kata seorang pejabat Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Maluku Tengah. (Laporan tambahan oleh Fransiska Nangoy, penyuntingan oleh Ed Davies, Martin Petty)
(Kisah ini tidak diedit oleh staf Devdiscourse dan dibuat secara otomatis dari umpan sindikasi.)
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”