Jakarta. Anggaran negara Indonesia mencatat surplus untuk bulan kedua berturut-turut tahun ini karena dampak pandemi Covid-19 mulai mereda, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Senin.
Surplus Rp 19,7 triliun ($ 1,37 miliar) pada hasil Februari setara dengan ,1 persen dari produk domestik bruto.
“Ini merupakan comeback yang luar biasa dari defisit Rp 63,3 triliun pada bulan yang sama tahun lalu,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta.
Namun, surplus Februari menunjukkan penurunan dari Rp 28,9 triliun yang tercatat pada akhir Januari.
Penerimaan pajak melonjak 40,9 persen menjadi 256,2 triliun rupee dalam dua bulan pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut knowledge Kementerian Keuangan.
PNBP meningkat 22,5% menjadi Rp 46,2 triliun, sehingga complete penerimaan negara menjadi Rp 302,4 triliun.
Secara keseluruhan, pertumbuhan penerimaan negara secara 12 months on 12 months tercatat sebesar 37,7%.
“Itu belum tentu representasi tahun anggaran 2022 penuh. Jalan kita masih panjang dan momentum yang perlu kita antisipasi,” kata Menkeu.
Namun pertumbuhan pendapatan negara yang kuat menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan di semua sektor ekonomi dan kembalinya kemampuan bisnis untuk membayar pajak, tambahnya.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”