KOMPAS.com – Belum lama ini seorang seniman Gambar Kirana dilarikan ke ruang gawat darurat karena mastitis atau infeksi jaringan payudara.
Dilaporkan Kompas.com, Selasa (15/9/2020), Citra atau yang sering disapa Ciki merasakan nyeri di payudaranya dan suhu tubuhnya di atas 39 derajat Celcius.
Ciki saat ini sedang menikmati peran barunya sebagai ibu dan aktif menyusui bayinya yang lahir Agustus lalu.
Jadi apa sebenarnya mastitis ini?
Sebenarnya Kompas.com, 17 Juli 2020, terangkan mastitis adalah kondisi payudara wanita yang mengalami peradangan akibat infeksi sehingga menyebabkan bengkak dan nyeri.
Ketidaknyamanan seringkali menyebabkan kelemahan pada pasien.
Kondisi sering dialami ibu menyusui 1-3 bulan pascapersalinan ini terkadang membuat ibu tidak bisa merawat bayinya karena kesakitan.
Selain itu, mastitis menjadi alasan banyak ibu menyapih anaknya secara prematur.
Baca juga: Citra Kirana rupanya mengalami mastitis saat dibawa ke IGD
Mengutip artikel tentang mastitis dari halaman Rumah Sakit SiloamSejumlah permasalahan terkait mastitis dipaparkan oleh dokter spesialis dari Rumah Sakit Siloam Lippo Village, Tangerang, dr. Freda Susana Halim Sp.B.
Mastitis dialami oleh seorang ibu menyusui atau biasa disebut juga mastitis menyusui adalah infeksi pada jaringan payudara yang terjadi TENTANG yang membeku.
Gumpalan susu ini disebut saluran susu tersumbat.
Alasan lainnya adalah masuknya bakteri ke dalam jaringan payudara melalui puting susu.
Faktanya, mastitis dapat terjadi pada wanita yang tidak menyusui, tetapi kasusnya jarang terjadi.
Gejala
Ada sejumlah gejala atau tanda yang bisa dikenali sebagai tanda-tanda seseorang dengan mastitis.
Gejala tersebut berupa pembengkakan dan nyeri pada payudara, payudara kemerahan, demam, dan gejala mirip flu, seperti menggigil dan menggigil.
Jika gejala ini terus berlanjut, akan terbentuk kantong nanah di payudara yang disebut abses laktasi.
Saat ini, rasa sakit yang Anda rasakan akan semakin parah, bahkan dengan demam yang Anda rasakan.
Pengobatan
Melihat penyebab mastitis yang bersumber dari penyumbatan saluran susu atau infeksi bakteri, kelainan ini dapat diatasi dengan mengatasi kedua masalah tersebut.
Pertama, dengan memberikan ASI langsung kepada bayi sesering mungkin.
Jika terasa sakit, kompres payudara dengan air hangat untuk mengurangi rasa sakit. Pijat payudara sebelum dan sesudah menyusui juga bisa dilakukan.
Baca juga: Cara mengalahkan mastitis
Jika tidak memungkinkan pemberian ASI langsung, pompa payudara menggunakan pompa khusus dan hindari penggunaan bra yang terlalu ketat untuk menghindari gesekan dengan area yang nyeri.
Rute pengobatan kedua adalah menerima antibiotik untuk mengurangi infeksi bakteri.
Antibiotik ini sudah pasti jenis yang aman bagi ibu menyusui dan bayinya, sehingga penting untuk memeriksakan diri ke dokter.
risiko
Seperti disebutkan sebelumnya, mastitis yang sedang berlangsung dapat membentuk kantong nanah di payudara.
Jika sudah seperti itu, sebaiknya dilakukan pembedahan atau pembedahan untuk mengeluarkan nanah yang terkumpul. Tindakan ini disebut drainase abses.
Jika nanah dibiarkan tinggal di payudara, dapat membahayakan kesehatan ibu dan menyebabkan rasa sakit yang berkepanjangan.
Pencegahan
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencegah mastitis, diantaranya sebagai berikut:
- Sering melakukan proses menyusui langsung untuk mengosongkan payudara secara optimal. Cara ini lebih baik daripada membuat pompa ASI, tapi perhatikan teknik menyusui yang benar agar mulut bayi menghisap dengan baik;
- Jika menyusui langsung tidak memungkinkan, sering-seringlah memompa payudara agar tidak menggumpal;
- Kompres payudara dengan air hangat, dan pijat sebelum dan sesudah pemompaan untuk mengoptimalkan pengosongan payudara;
- Hindari menggunakan bra menyusui yang terlalu ketat;
- Memiliki waktu istirahat yang cukup, kebutuhan nutrisi yang cukup;
- Konsultasikan dengan konsultan laktasi jika ada masalah menyusui.