Kepergian Ricky Yacobi menjadi pengingat untuk lebih berhati-hati saat berolahraga.

BANDUNG, KOMPAS.com – Kepergian legenda sepakbola Indonesia Ricky yacobi jangan hanya meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi manusia sepak bola Indonesia.

Lolosnya peraih medali emas SEA Games 1987 ini juga menjadi pengingat bagi para atlet senior untuk mengetahui kondisi tubuhnya sendiri sebelum melakukan aktivitas apapun.

Ricky Yacobi mengalami serangan jantung saat tampil di pertandingan bernama Trofeo Medan Selection di Field A, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (21/11/2020) pagi.

Pria berusia 57 tahun itu dinyatakan meninggal dunia setibanya di RS Angkatan Laut Mintoharjo yang letaknya tak jauh dari lapangan.

Menurut rekan setimnya saat pertandingan, Vennard Hutabarat, tidak ada tanda-tanda apapun sebelum tragedi itu terjadi.

Baca juga: Teringat Ricky Yacobi, Sang Legenda Pencinta Sepak Bola Indonesia

Namun, dia juga menyoroti kemungkinan eks pemain Arseto itu tidak cukup istirahat sebelum merumput.

“Dia datang ke lapangan dari jam 6 pagi karena disuruh main jam 7 pagi di grup agar anak-anak tidak terlambat. Rumahnya ada di Bintaro. Kalau begitu, dimulai jam 5 pagi, “kata pionir futsal Indonesia itu.

Vennard mengenal Ricky Yacobi sebagai seseorang yang mencintai sepak bola dan sangat berdedikasi.

GA pertarungan apa yang dilakukan akan diperlakukan sebagai pertandingan profesional.

Karenanya, mendiang Ricky kerap datang satu jam sebelum dimulainya pertandingan agar tidak telat dan pemanasan.

Dokter tim PSS Sleman Elwizan Aminuddin pun ikut berkomentar.

Ia memahami, meski sudah pensiun, semangat bersaing akan tetap ada di setiap mantan pemain profesional.

Baca juga: Vennard Hutabarat mengenang Ricky Yacobi, dedikasinya sampai akhir

Namun, ia mengingatkan para mantan pesepakbola untuk bisa mengukur kondisi fisiknya sebelum melakukan aktivitas apa pun.

READ  Anthony Ginting tersendat pada hari pembukaan Piala Thomas dan Uber di Thailand | berita bulu tangkis

“Liga ini sudah diskors, jadi banyak yang main sepak bola termasuk legenda,” ujar pria yang biasa disapa dr. Amin di KOMPAS.com.

“Jika Anda berusia di atas 45 tahun, pola makan dan kebiasaan istirahat harus dijaga,” tambahnya.

Elwizan Aminuddin juga tak melarang legenda tersebut rutin merumput.

Namun intensitas saat berolahraga harus dikurangi. Selain itu, lamanya waktu istirahat juga harus diperhitungkan.

“Jika Anda bermain atau berlatih maksimal 20-25 menit per ronde atau per sesi. Mainkan maksimal 2-3 kali per minggu.”

“Jika ada gejala penyakit kardiovaskular seperti jantung, hipertensi, kolesterol tinggi, sebaiknya hindari olahraga berat,” sarannya.

Written By
More from Umair Aman
Dijelaskan: Bagaimana tujuan Delhi menjadi tuan rumah Olimpiade 2048 bukanlah impian belaka
Setelah dua upaya gagal baru-baru ini, India sekali lagi melemparkan topinya ke...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *