Konglomerat Lippo mengincar rumah sakit dan sekolah untuk ibu kota baru Jokowi

Konglomerat Lippo mengincar rumah sakit dan sekolah untuk ibu kota baru Jokowi

JAKARTA (BLOOMBERG) – Rencana ambisius Indonesia untuk membangun ibu kota baru menarik miliarder lokal: Mr. John Riady dari Lippo Group, yang mencari proyek baru untuk muncul dari krisis pandemi.

Negara rumah bagi kepulauan terbesar di dunia sedang membangun kota baru dari awal di atas tanah di Kalimantan, sekitar 1.400 km timur laut dari ibu kota Jakarta saat ini.

Riady, cucu dari pendiri grup Mochtar Riady, mengatakan dia sedang menjajaki peluang untuk membangun rumah sakit atau pusat pendidikan di Nusantara, sebagai ibu kota baru akan disebut.

Ambisi Presiden Joko Widodo untuk mendistribusikan kekayaan secara lebih merata di seluruh negeri melalui pemindahan ibu kota sejalan dengan visi perusahaan.

“Kami pikir ini sangat menarik,” kata Mr. John Riady kepada Ms. Haslinda Amin dari Bloomberg Television di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

Grup Lippo memiliki beberapa pengalaman dalam membangun kota dari awal. Lengan pengembang propertinya, Lippo Karawaci, telah membangun kota mandiri di sebelah barat Jakarta dengan rumah sakit, universitas, dan kompleks bangunan. Kelompok tersebut telah berusaha untuk meniru keberhasilan itu dengan Meikarta, pembangunan senilai 278 triliun rupiah (S$26 miliar) di Jakarta Timur yang disebut sebagai “Shenzhen-nya Indonesia” hingga proyek tersebut dikurangi menjadi skala yang lebih kecil karena kasus korupsi telah menghambatnya. kemajuan. .

Bapak Riady diangkat sebagai Chairman dan CEO Lippo Karawaci pada tahun 2019 untuk membantu menarik perusahaan keluar dari masalah utang dan proyek bermasalah. Karawaci kini menjadi salah satu kerajaan bisnis terbesar Lippo, mulai dari real estate hingga ritel dan layanan keuangan. Saham perusahaan melonjak sebanyak 2,4% pada Senin 30 Mei, untuk kenaikan terbesar dalam seminggu.

READ  Toyota Motor Corp: Toyota merencanakan investasi $1,8 miliar untuk membangun kendaraan listrik di Indonesia

kota hijau

Ibu kota baru Indonesia, yang dapat menelan biaya sekitar US$34 miliar (S$46,5 miliar) pada tahap awal pembangunan, disebut-sebut sebagai kota hijau yang akan menggunakan sumber energi terbarukan yang sepenuhnya baru. Pemerintah ingin itu siap pada 2024, ketika Pak Jokowi, begitu presiden disapa, menyelesaikan masa jabatan terakhirnya.

Pemerintah diperkirakan akan menghabiskan sekitar $ 5 miliar untuk membangun gedung-gedung publik, sementara investor swasta dan badan usaha milik negara akan mendanai sisanya, kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan. Abu Dhabi telah menjanjikan sekitar $20 miliar untuk mengembangkan infrastruktur, dan trader lain dapat membantu mendanai blok lain, seperti bagian pendidikan atau rumah sakit.

Sementara gangguan rantai pasokan world wide yang sedang berlangsung dapat berlangsung enam hingga sembilan bulan lagi, Riady tetap yakin tentang prospek Indonesia.

“Kami sangat beruntung bisa berbisnis dan beroperasi di Indonesia dan Asean, negara dan kawasan dengan essential yang sangat kuat,” ujarnya. “Jadi, bahkan di tengah banyak kekhawatiran tentang volatilitas, tekanan inflasi, dan Rusia serta Ukraina, kawasan kami terus berkinerja sangat baik.”

Bisnis actual estat Lippo mengalami peningkatan penjualan rumah sebesar 86% tahun lalu dan sektor kesehatan juga berkinerja baik, kata Riady.

“Bahkan bisnis ritel yang terpukul keras oleh Covid-19 telah pulih dan kami melihat pemulihan yang sangat kuat,” tambahnya.

Written By
More from Faisal Hadi
Angkatan Laut China membantu Indonesia memulihkan kapal selam yang tenggelam
Kapal Angkatan Laut China telah tiba di Bali untuk membantu mengangkut kapal...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *