Lonjakan Covid-19 akan menghambat pertumbuhan PDB Indonesia pada kuartal kedua

JAKARTA: Kementerian Keuangan telah mengakui bahwa lonjakan Covid-19 baru-baru ini di Indonesia akan menghambat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal kedua, periode yang seharusnya mencatat pertumbuhan rekor.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kepada wartawan bahwa kementerian sangat prihatin dengan ledakan di Jawa, sebuah pulau yang menyumbang hampir 60% dari PDB negara tetapi juga merupakan pusat epidemi baru.

Dorongan ini akan menjadi pusat perhatian kami dan akan mempengaruhi pertumbuhan kuartal kedua, katanya dalam konferensi pers online.

Pejabat senior memperkirakan bahwa Indonesia akan melihat pertumbuhan PDB di atas 6% pada kuartal kedua tahun ini, angka yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak 2013, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), karena negara tersebut pulih dari kontraksi ekonomi selama periode yang sama tahun lalu.

Menteri keuangan sendiri telah memperkirakan pertumbuhan PDB negara antara 7,1% dan 8,3% pada kuartal kedua. Namun, para ahli telah memperingatkan bahwa kebangkitan Covid-19, terutama karena varian baru, menimbulkan risiko besar bagi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sri Mulyani tidak menyebutkan perkiraan pertumbuhan PDB yang diperbarui untuk kuartal kedua, tetapi mencatat bahwa “karena kasus Covid-19 meningkat, mungkin ujung atas proyeksi akan lebih rendah”.

Negara itu telah melihat wabah kasus Covid-19 di beberapa daerah dalam beberapa minggu setelah peningkatan mobilitas selama liburan Aidilfitri. Pihak berwenang juga menduga bahwa penularan kemungkinan diperburuk oleh varian Delta yang lebih menular, yang telah terdeteksi di Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. – The Jakarta Write-up / ANN Pada hari Senin, pejabat kesehatan melaporkan 14.536 kasus baru Covid-19, peningkatan harian terbesar sejak pandemi melanda negara itu tahun lalu, ketika negara itu melewati angka dua poin juta kasus yang dikonfirmasi. – The Jakarta Post / ANN

READ  Hari ini, harga emas Antam turun dari Rp 5.000 menjadi Rp 1.004.000 per gram pada Sabtu (7/11).

Written By
More from Faisal Hadi
Perubahan iklim meningkatkan risiko munculnya virus baru dan penyakit menular di India: para ahli
Perubahan kondisi iklim, terutama variasi suhu dan kelembapan akibat peristiwa seperti curah...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *