Menkeu menjabarkan enam proyeksi Bali pada abad mendatang

Menkeu menjabarkan enam proyeksi Bali pada abad mendatang

Jakarta (ANTARA) – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa memaparkan enam proyeksi Bali dalam 100 tahun ke depan.

Pertama, masyarakat Bali yang berdaya saing tinggi akan menghadapi persaingan world-wide, kata Monoarfa dalam seminar bertajuk Arah Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali, Period Baru 2025-2125, dikutip di akun Instagramnya. @suharsomonoarfa, di sini hari sabtu.

Prediksi kedua yang dilontarkan Monoarfa adalah masyarakat akan memiliki pendapatan per kapita dan produktivitas yang tinggi.

Proyeksi ketiga adalah Bali akan memanfaatkan sepenuhnya energi baru dan terbarukan untuk mencapai emisi nol bersih, sedangkan menurut proyeksi keempat, Bali akan menjaga alamnya dengan menerapkan produksi dan konsumsi berkelanjutan berbasis teknologi.

Menurut Monoarfa, proyeksi kelima adalah terwujudnya pemerataan infrastruktur konektivitas untuk meningkatkan konektivitas Bali sehingga lebih berkontribusi pada rantai nilai world wide.

“Terakhir adalah implementasi great governance di berbagai urusan pemerintahan,” ungkapnya.

Monoarfa juga memprediksi Bali akan mengalami reward demografi hingga tahun 2034. Reward demografi tersebut dapat diperpanjang dengan mempertahankan produktivitas tinggi melalui roadmap transformasi ekonomi Kerthi.

“(Transformasi) ekonomi Kerthi di Bali merupakan langkah awal period baru Bali dalam 100 tahun. Roadmap pemulihan dan transformasi ekonomi Bali telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 3 Desember 2021”, ujarnya.

Menteri mengatakan roadmap transformasi ekonomi Bali juga merupakan bagian dari perombakan transformasi ekonomi Indonesia.

Transformasi Ekonomi Bali memuat enam software, antara lain Bali Cerdas Sehat, Bali Produktif, Bali Hijau, Bali Terintegrasi, Bali sebagai Pulau Cerdas, dan Bali Bertuah.

“Saya berharap dalam 100 tahun ke depan Pulau Bali memiliki daya saing setara dengan negara maju,” kata Monoarfa.

READ  Tinjauan Ekonomi 2H21: Lebih Lanjut Mitigasi Risiko Gelombang Kedua - Bisnis

Peta jalan tersebut menguraikan strategi pemulihan ekonomi jangka pendek dan rencana aksi jangka menengah dan panjang untuk transformasi ekonomi Bali.

Ini menciptakan kembali ekonomi Bali pasca-pandemi dengan memprioritaskan penggunaan sumber daya alam, budaya dan manusia lokal Bali secara berkelanjutan.

Berita Terkait: Bali mencari solusi atas masalah pelanggaran peraturan turis asing
Berita Terkait: Kementerian, Biro Pajak Pantau Investasi WNA di Bali
Berita Terkait: Menteri BUMN Optimis Labuan Bajo Menjadi ‘The Up coming Bali’

Diterjemahkan oleh: M Alatas, Kenzu
Penerbit : Sri Haryati
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Written By
More from Faisal Hadi
Cheetah kembali ke India setelah tujuh puluh tahun
Pemerintah India berkomitmen untuk memperkenalkan kembali cheetah, yang diklasifikasikan sebagai “rentan” oleh...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *