Sajid Shah, seorang mahasiswa rekayasa perangkat lunak di Fakultas Ilmu Komputer, Universiti Teknologi Malaysia, membagikan pengalamannya yang luar biasa saat berpuasa selama bulan suci Ramadhan di Malaysia. Setelah melakukannya untuk keempat kalinya, dia dapat mengatakan dengan yakin bahwa itu adalah perjalanan yang mengesankan. Ramadhan di Malaysia adalah saat perayaan dan perayaan meriah yang menyelimuti negara ini dengan pesonanya yang unik.
Salah satu yang menarik dari Ramadan di Malaysia adalah Ramadan Bazaar yang ramai. Sajid menjelaskan bagaimana jalan-jalan menjadi hidup dengan lampu dan dekorasi warna-warni saat para pedagang dan pedagang mendirikan kios yang menjual berbagai macam hidangan tradisional, makanan ringan, dan barang-barang lainnya yang menggiurkan. Bazaar menarik orang-orang dari seluruh penjuru negeri, menjadikan mereka cara menawan untuk membenamkan diri dalam budaya dan masakan Malaysia yang kaya.
Aspek lain yang mengharukan dari Ramadhan di Malaysia adalah semangat kedermawanan yang terwujud dalam makanan gratis yang disediakan di setiap masjid. Sajid menyebutkan bahwa setiap malam selama Ramadan, masjid-masjid di seluruh Malaysia membuka pintu bagi siapa saja yang ingin berbuka puasa, termasuk mereka yang mungkin tidak memiliki cukup uang untuk membeli makanan. Tindakan kebaikan ini meluas bahkan ke non-Muslim, menunjukkan sifat orang Malaysia yang inklusif dan ramah.
Sajid dengan teman-teman lokalnya di masjid
Sebagai mahasiswa internasional di UTM, Sajid sangat tersentuh dengan sikap masjid yang menawarkan makanan gratis kepada mahasiswa seperti dia. Ia mengucapkan terima kasih atas apresiasi atas kerja keras mahasiswa internasional. Ini adalah kesaksian yang mengharukan atas kepedulian dan pertimbangan yang diberikan kepada orang asing dan pelajar internasional selama Ramadhan di Malaysia.
Mahasiswa internasional lainnya yang ikut berbuka puasa di masjid
Sebagai penutup, Sajid menunjukkan bahwa pengalamannya berpuasa selama Ramadhan di Malaysia sangat luar biasa. Keramahan dan kehangatan orang-orang Malaysia, kemeriahan bazar Ramadhan, dan makanan gratis yang disediakan oleh masjid-masjid semuanya berkontribusi pada pengalaman yang tak terlupakan. Dia mengucapkan terima kasih yang tulus atas kesempatan untuk berpartisipasi dalam tradisi puasa selama Ramadan di Malaysia.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”