KOMPAS.com –Teknologi mesin mobil e-Energy milik PT Nissan Motor Indonesia (NMI) kembali dihadirkan di ajang Indonesia Otomotif On the internet Pageant 2020 (IOOF 2020).
Dilansir Gridoto.com, Sabtu (29/8/2020), e-Electricity merupakan teknologi unik dari Nissan yang memungkinkan penggunanya merasakan sensasi mengendarai mobil listrik tanpa harus merasakannya. pengisian drum.
“E-Electrical power meminjam teknologi mobil listrik dari Nissan Leaf dan menambahkan mesin bensin untuk mengisi ulang baterai jika diperlukan,” kata Direktur Pemasaran NMI Hiroko Wakita di segmen Car Tech Update IOOF 2020, Selasa (25/9). 8/2020).
Dengan teknologi tersebut, mobil motor e-Electricity tidak lagi membutuhkannya pengisian Eksternal, namun tetap menawarkan performa yang sama dengan mobil listrik biasa.
Biasanya, device penggerak yang menggabungkan kinerja mesin bensin konvensional dan motor listrik seperti e-Energy disebut unit penggerak. hibrida.
Namun, sistem e-Electric power Nissan tidak bisa dibandingkan dengan mesin mobil. hibrida biasa. Memang semua mobil digerakkan 100% menggunakan motor listrik.
Baca juga: Nissan mengumumkan teknologi terbaru yang mampu mempersiapkan dan mengerem sendiri di IOOF 2020
“Sistem e-Energy sendiri terdiri dari baterai produksi ketinggian dan device tenaga terintegrasi dengan mesin bensin, generator listrik, inverter dan motor listrik, ”kata Wakita.
Selain itu, mesin bensin dari sistem e-Electrical power sama sekali tidak terhubung ke roda penggerak seperti mobil hibrida konvensional. Pasalnya, mesin bensin e-Electrical power tiga silinder 1200cc hanya berfungsi untuk mengisi ulang baterai yang terpasang pada mobil layaknya generator.
“Tapi tidak seperti mobil listrik penuh EV, sumber tenaga mobil e-Ability tidak hanya sebatas baterai, tapi juga ditambah dengan mesin bensin, ”tambahnya.
Oleh karena itu, teknologi e-Energy Nissan merupakan bagian dari sistem hibrida dan mobil listrik penuh EV.
Nuansa kendaraan listrik
Meski tidak sepenuhnya elektrik, mobil yang dilengkapi teknologi e-Ability mampu memberikan sensasi berkendara layaknya kendaraan listrik, seperti torsi reaktif tinggi dan akselerasi lebih mulus.
Dalam hal kenyamanan kompartemen penumpang, mobil dengan teknologi e-Power juga lebih senyap, karena mesin bensin yang disertakan dalam teknologi ini selalu bekerja pada titik paling efisien.
“Hasilnya, konsumsi bahan bakar mobil e-Electrical power sama iritnya dengan mobil. hibrida bahkan kelas atas konvensional, terutama untuk konsumsi bahan bakar kota, ”kata Wakita.
Karena berbagai keunggulan tersebut, tak heran jika teknologi e-Electric power berhasil meraih berbagai penghargaan. Contohnya, Technologies of the Yr Award 2019 dari Japan Conference of Automotive Researchers and Journalists (RJC) dan President’s Award pada Electrical power Conservation Grand Prix di Jepang pada Januari 2018.
Baca juga: Hadir di IOOF 2020 Day Three, Nissan Bocorkan Mobil Listrik untuk Pasar Indonesia
Wakita menambahkan bahwa teknologi e-Electric power juga banyak diminati konsumen Jepang sejak diperkenalkan pada 2016.
“Mengingat lebih dari 70% penjualan Nissan Take note dan lebih dari separuh penjualan Nissan Serena di Jepang adalah varian e-Power,” ujarnya.
Di Indonesia, Nissan Tendangan E-Energy akan menjadi seri mobil pertama dari Nissan yang menggunakan teknologi ini. Mobil Rencananya akan diluncurkan di Indonesia pada 2 September 2020.
“Peluncuran Kicks e-Electrical power menandai era baru, di mana Nissan menampilkan teknologi e-Electric power yang inovatif dan merupakan langkah berani bagi elektrifikasi Nissan di Indonesia,” ujar Isao Sekiguchi, CEO Nissan Indonesia.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”