Politik Ketakutan – Editorial

Politik Ketakutan – Editorial

Dewan Redaksi (The Jakarta Article)

Jakarta ●
Kamis 5 Januari 2023

05-01-2023
03:01

499db3314bec618375f5d217fc217c4b
1
Tajuk rencana
Perppu, UU Cipta Kerja, Darurat, Krisis Ekonomi, Investasi, Warisan, Joko-Widodo
Untuk membebaskan

Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengutip kemungkinan resesi ekonomi tahun ini untuk membenarkan perintah eksekutifnya menerapkan Undang-Undang Cipta Kerja tahun 2021, yang dinyatakan inkonstitusional bersyarat oleh Mahkamah Konstitusi.

Para menteri ekonomi mengatakan Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Undang-Undang Cipta Kerja, yang dirilis sebelum Tahun Baru, diperlukan untuk menciptakan kepastian hukum yang lebih besar dan meningkatkan investasi untuk membantu Indonesia mengatasi resesi yang menakutkan.

Dibutuhkan lebih dari sekadar keputusan presiden untuk meyakinkan trader asing dan domestik bahwa Indonesia adalah tempat yang baik untuk berinvestasi. Iklim investasi dipengaruhi oleh banyak faktor lain, seperti lingkungan politik, pemerintahan, birokrasi yang bersih dan efisien, dan kini juga kesehatan masyarakat.

Jika UUD mengakui Perppu sebagai instrumen hukum, tetap mewajibkan presiden untuk mengajukan “urgensi yang memaksa” untuk membenarkan penggunaannya. Kritikus tidak menerima argumen pemerintah bahwa resesi yang diantisipasi memenuhi ujian itu, apalagi langkah itu akan meningkatkan investasi.

Perppu belum disetujui DPR, tapi dengan pemerintah koalisi tujuh partai menguasai lebih dari 80% DPR, sepertinya Jokowi akan mendapatkan jalannya.

Pemerintah menegaskan bahwa dalam demokrasi, setiap peraturan baru pasti memiliki “pro dan kontra”. Melihat debat publik selama seminggu terakhir, “professional” terutama datang dari dunia bisnis dan “kontra” dari kelompok buruh dan lingkungan.

Pada November 2021, Mahkamah Konstitusi memutuskan Undang-Undang Penciptaan Lapangan Kerja “secara kondisional tidak konstitusional”, mencatat bahwa undang-undang tersebut menghindari “konsultasi publik yang berarti”. Ketika Perppu diumumkan, kelompok buruh dan lingkungan, serta beberapa organisasi profesi, terkejut dan mengatakan bahwa mereka tidak diajak berkonsultasi sesuai dengan semangat keputusan tersebut.

READ  Bombardier mengatakan AS ikut serta dalam penyelidikan atas kesepakatan jet Indonesia

Menyusun undang-undang penciptaan lapangan kerja adalah tugas yang sangat besar. Itu adalah undang-undang omnibus pertama dalam sejarah Indonesia, mencabut lusinan undang-undang yang ada dan merumuskan kembali banyak di antaranya menjadi satu undang-undang setebal lebih dari 1.100 halaman. Tapi itu jelas merupakan pekerjaan yang terburu-buru, dan kekurangan dengan cepat muncul setelah menjadi undang-undang.

Putusan Mahkamah Konstitusi tidak membahas kelemahan undang-undang baru tersebut, tetapi dapat diasumsikan bahwa putusan tersebut memerintahkan pemerintah untuk berkonsultasi dengan pemangku kepentingan yang lebih luas untuk mengatasi banyak masalah ini. Pengadilan memberi pemerintah dan DPR waktu dua tahun untuk melakukannya. Dengan mengeluarkan Perppu, pemerintah seolah berusaha mengelak dari putusan pengadilan.

Ini adalah Perppu kedelapan Jokowi sejak menjabat pada tahun 2014, dan setiap kali ia dipaksa untuk menyerukan “urgensi yang mendesak”. Beberapa perintah eksekutif sebelumnya dibenarkan, tetapi yang terbaru ini lebih terlihat seperti pemerintah yang bermain dengan politik ketakutan. Ini menimbulkan pertanyaan tentang “keadaan darurat yang memaksa” apa lagi yang akan diminta oleh presiden di masa depan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

UU Cipta Kerja bertujuan menjadikan Indonesia tempat yang aman dan menarik untuk berinvestasi. Hal ini merupakan bagian dari visi besar Presiden Jokowi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 7% for each tahun, yang jika terealisasi akan menempatkan Indonesia di antara lima ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045.

Jika dilakukan dengan benar, UU Cipta Kerja dapat menghasilkan lebih banyak investasi, lebih banyak lapangan kerja, dan kemakmuran yang lebih besar bagi bangsa. Itu bisa menjadi salah satu bagian terpenting dari warisan presiden ketika dia meninggalkan jabatannya pada tahun 2024. Tetapi jika dilakukan dengan salah dan tergesa-gesa, seperti yang terlihat sekarang, satu-satunya warisan yang akan dia tinggalkan adalah kekacauan hukum yang harus dilakukan penggantinya. memperbaiki. .

READ  Indonesia 'sangat mungkin' menunda peluncuran biodiesel B35 - resmi


Written By
More from Faisal Hadi
Indonesia menyita tanah dan aset lainnya yang terkait dengan dana talangan tahun 1998
JAKARTA: Pihak berwenang Indonesia menyita 5,3 juta m² (530 hektar) tanah dan...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *