Promosi Ketahanan Pangan Penduduk Pulau Stunak

Promosi Ketahanan Pangan Penduduk Pulau Stunak

System pemberdayaan masyarakat yang dipimpin oleh PT Timah Tbk di Provinsi Kepulauan Riau terus berlanjut. Pemancar berkode TINS ​​ini secara sistematis memberdayakan masyarakat berdasarkan potensi dan perkembangan ekonomi masyarakat.

Seperti di Pulau Stunak, Desa Bone, Kecamatan Selat Gelam, Kabupaten Karimun, PT Timah Tbk telah melaksanakan plan pemberdayaan masyarakat yang menyasar kelompok perempuan melalui pelatihan berkebun sayur dengan metode hidroponik.

Pulau Stunak memiliki budaya tanah yang dianggap tidak cocok untuk pertanian karena kedekatannya dengan laut dan kontur tanah dengan perbukitan berbatu dan didominasi oleh rawa-rawa. Sedangkan penduduk setempat biasanya bekerja di sana sebagai nelayan.

Selama ini untuk mendapatkan sayur mayur dan kebutuhan pangan lainnya, warga sekitar harus berbelanja di luar pulau, seperti Selat Beliah dan Tanjung Balai Karimun.

Untuk itu, dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan di Pulau Stunak, PT Timah Tbk menawarkan pelatihan pertanian dengan konsep hidroponik kepada warga.

Melalui pelatihan ini diharapkan masyarakat khususnya ibu-ibu Pulau Stunak mampu mandiri dalam menyediakan sayur mayur untuk konsumsi keluarga yang tentunya aman dan sehat.

Dalam memberikan pelatihan ini, PT Timah Tbk bekerjasama dengan penyuluh pertanian dari Dinas Pertanian Kabupaten Karimun. Diharapkan application ini dapat berjalan dengan baik dan sukses sehingga ibu-ibu dapat memproduksi sayuran sendiri.

Penyediaan peralatan
Ibu-ibu Pulau Stunak tidak hanya mendapat pengenalan hidroponik, tapi juga dijadikan nutrisi tanaman. PT Timah Tbk juga menyediakan sarana dan prasarana untuk menjalankan usaha pertanian hidroponik. Bantuan yang diberikan seperti selang, bibit lumut dan lain-lain. Bantuan peralatan ini bertujuan untuk mempermudah pelaksanaan hidroponik oleh masyarakat.

Aisyah, salah satu peserta mengaku sangat senang dengan program pelatihan hidroponik yang ditawarkan PT Timah kepada masyarakat Pulau Stunak. Menurutnya, software ini sangat bagus untuk dikembangkan di wilayahnya, karena kondisi alam yang tidak kondusif untuk budidaya tanaman seperti sayuran.

READ  Indonesia menyumbang 40% dari nilai transaksi digital di ASEAN: OJK

“Juga setiap hari kami makan sayur, jadi saya senang dan saya mendukung kegiatan ini. Semoga method ini bisa sukses dan sukses sehingga masyarakat Pulau Stunak bisa mandiri menyediakan sayur untuk keluarga yang baik dan sehat,” ungkapnya .

Sumber: MarketScreener

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *