Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, baru-baru ini mengumumkan pembentukan panel independen untuk menyelidiki dugaan keterlibatan pegawai Badan Pekerjaan Bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) dalam serangan yang dilancarkan oleh Hamas ke wilayah Israel pada Oktober tahun lalu.
Panel independen ini akan dipimpin oleh mantan Menteri Luar Negeri Prancis, Catherine Colonna, dan akan bekerja sama dengan tiga organisasi penelitian Eropa. Langkah ini diambil karena saat ini UNRWA tengah menghadapi sorotan publik dan tekanan internasional setelah 12 negara memutuskan untuk menghentikan bantuan dana mereka kepada badan tersebut.
Penyelidikan ini bertujuan untuk menilai apakah UNRWA telah melakukan semua usaha yang mungkin untuk tetap netral dan merespons tuduhan adanya pelanggaran serius. Panel independen ini direncanakan akan menyampaikan laporan sementara kepada Sekjen PBB pada akhir Maret dan laporan final pada akhir April.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyambut baik pembentukan panel independen ini. Pemerintah Israel juga berencana untuk menyerahkan bukti terkait dugaan keterlibatan UNRWA dalam serangan yang dilancarkan oleh Hamas.
UNRWA sendiri telah menegaskan komitmennya dalam menjalankan tugas kemanusiaan dan menghadapi tantangan yang ada di lapangan. Badan tersebut berjanji akan bekerja sama sepenuhnya dengan panel independen ini dalam penyelidikan yang sedang dilakukan.
Pembentukan panel independen ini menjadi salah satu langkah penting untuk menegakkan keadilan dan kebenaran terkait konflik antara Israel dan Palestina. Hal ini diharapkan dapat memberikan klarifikasi mengenai peran UNRWA dan menjawab tuduhan yang telah dilontarkan terhadap badan tersebut.
Penggemar alkohol pemenang penghargaan. Spesialis web. Pakar internet bersertifikat. Introvert jahat. Ninja bacon. Penggemar bir. Fanatik perjalanan total.