KOTA KINABALU (22 Mei): SMK Likas meraih medali emas pada International Science, Technology and Engineering Competition (ISTEC 2023) di Bali, Indonesia pada 11-14 Mei.
Tim program Teknologi Konstruksi telah terpilih dan memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam final. Mereka antara lain Nur Izzrahatul Ronnie, Nurafiqah Syazwana Mohd Yusri, Nuralyinah Abu Bakar yang merupakan mahasiswa Tahun 2 program konstruksi bersama dosen pembimbing Rosman Pileh. Mereka didampingi oleh Kalaimagal KSS Nathan, Quality Assurance Manager.
Tim tersebut mendapatkan penghargaan emas atas inovasinya bertajuk LIVOC PLASTIC BRICK 2.0, dalam kategori teknologi untuk perguruan tinggi ke atas. Inovasi tersebut adalah pemanfaatan limbah plastik dan minyak sawit dalam pembuatan batu bata interlocking. Para juri dari Afrika Selatan dan Indonesia terkesan dengan aspek hijau dari inovasi tersebut.
Menurut Hj Mokhtar bin Hj Ibrahim, direktur Kolej Vokasional Likas, partisipasi dalam kompetisi inovasi sangat penting untuk pendidikan teknik dan kejuruan (TVET). Pengalaman yang diperoleh dengan mengikuti kompetisi semacam itu di luar negeri merupakan nilai tambah bagi para siswa muda ini dan telah memotivasi siswa dan guru lain untuk terlibat dalam bidang ini.
Tantangan terbesar adalah mendapatkan dana, terutama saat kontes diadakan di luar negeri.
Mokhtar menyampaikan terima kasih kepada Asisten Mensesneg (Tugas Khusus), Ikatan Orang Tua Guru SMK Likas, dan semua pihak terkait yang telah memungkinkan perguruan tinggi untuk mengirimkan tim ke Bali.
Ia berharap ini akan menjadi awal dari banyak hal yang akan datang untuk SMK Likas, karena jalan ke depan untuk generasi muda di TVET adalah melalui inovasi.
“Sarjana musik ekstrem. Penggemar kopi yang ramah. Penginjil makanan. Pembaca hardcore. Introvert freelance. Pengacara Twitter.”