Studi dengue di Indonesia menawarkan harapan dalam pengendalian penyakit

nyamuk

Kredit: Pixabay / CC0 domain publik

Infeksi dengue telah menurun secara dramatis dalam sebuah penelitian di Indonesia di mana bakteri dimasukkan ke dalam nyamuk pembawa penyakit, menawarkan harapan dalam pertempuran melawan penyakit yang membuat jutaan orang sakit di seluruh dunia setiap tahun .

Hasil studi tiga tahun, diterbitkan di Jurnal Kedokteran New England minggu ini, ditemukan bahwa infeksi nyamuk pembawa demam berdarah dengan bakteri tidak berbahaya yang disebut Wolbachia mengakibatkan penurunan 77% dalam kasus manusia.

Infeksi yang memerlukan rawat inap juga berkurang 86% di daerah yang diobati dengan Wolbachia di Yogyakarta, sebuah kota di pulau Jawa tempat percobaan dilakukan, kata para peneliti.

Penelitian ini dilakukan oleh World Mosquito Program di Monash University di Australia dan Universitas Gadjah Mada di Indonesia.

“Angka 77% ini sejujurnya cukup fantastis untuk sebuah penyakit menular dan kami sangat bersyukur dengan hasilnya,” kata Adi Utarini, peneliti kesehatan masyarakat Universitas Gadjah Mada yang menjadi co-leader studi tersebut.

Uji coba terdiri dari pelepasan Wolbachia ke populasi nyamuk di wilayah tertentu Yogyakarta untuk mengukur dampaknya terhadap kejadian infeksi pada orang berusia tiga hingga 45 tahun.

Sekarang telah diperluas ke bagian lain kota.

Wolbachia menekan kemampuan virus untuk bereplikasi pada nyamuk Aedes aegypti yang membawa demam berdarah dan menyebabkan infeksi ketika mereka menggigit manusia.

Percobaan sebelumnya yang melibatkan Wolbachia, yang biasa ditemukan pada lalat buah dan serangga lainnya, juga menunjukkan hasil positif dalam mengurangi kasus demam berdarah, kata para peneliti.

Para ilmuwan berharap metode ini bisa menjadi game-changer dalam pertempuran global melawan penyakit, yang terkadang bisa berakibat fatal.

Gejala biasanya termasuk nyeri tubuh, demam, dan mual.

“Ini adalah hasil yang kami harapkan,” kata Scott O’Neill, direktur Program Nyamuk Dunia.

“Kami memiliki bukti bahwa metode Wolbachia kami aman, berkelanjutan dan secara signifikan mengurangi kejadian demam berdarah.

“Ini memberi kami kepercayaan diri yang besar dalam dampak positif metode ini di seluruh dunia ketika disampaikan kepada masyarakat yang berisiko terkena penyakit yang dibawa nyamuk ini,” tambahnya.

Dengue adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dengan penyebaran tercepat di dunia dengan lebih dari 50 juta kasus di seluruh dunia setiap tahun, di mana sekitar delapan juta di antaranya berada di Indonesia.

Studi juga menunjukkan bahwa metode Wolbachia mungkin efektif dalam mencegah penularan Zika, chikungunya, demam kuning dan penyakit yang dibawa nyamuk lainnya, kata para peneliti.


Lawan penyakit yang dibawa nyamuk dengan bakteri


Informasi lebih lanjut:
Adi Utarini dkk, Efikasi penyebaran nyamuk berwolbachia untuk pengendalian DBD, Jurnal Kedokteran New England (2021). DOI: 10.1056 / NEJMoa2030243

© 2021 AFP

Mengutip: Studi Dengue Indonesia Menawarkan Harapan dalam Pengendalian Penyakit (2021, 11 Juni) Diperoleh 2 Agustus 2021 dari https://medicalxpress.com/news/2021-06-indonesia-dengue-fever- disease.html

Dokumen ini tunduk pada hak cipta. Selain penggunaan wajar untuk studi pribadi atau tujuan penelitian, tidak ada bagian yang boleh direproduksi tanpa izin tertulis. Konten disediakan hanya untuk informasi.

READ  Arkeologi: Perubahan iklim dapat mempercepat degradasi seni cadas kuno
Written By
More from Faisal Hadi
Pulau Indonesia Bisa Menyembunyikan Manusia ‘Hobbit’ Yang Hilang, Kata Antropolog Inggris | Sains | Berita
Klaim itu datang dari profesor antropolog Gregory Forth, yang pensiun dari mengajar...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *