Transisi energi bersih harus terjangkau dan merata, kata Menko Perekonomian

Transisi energi bersih harus terjangkau dan merata, kata Menko Perekonomian

Menteri menambahkan bahwa negara sedang mempertimbangkan untuk menghapus secara bertahap kapasitas pembangkit listrik 5,5 gigawatt yang saat ini didukung oleh pembangkit listrik tenaga batu bara dan beralih ke energi terbarukan.

Bapak Airlangga juga mencatat bahwa Indonesia saat ini berencana untuk mengembangkan proyek energi terbarukan dengan Singapura di bidang panas bumi, hidro, angin dan energi surya.

Menurut laporan Bloomberg pada awal Juni, Indonesia berencana untuk mensubsidi proyek-proyek energi terbarukan, serta membuka pembangkit listrik tenaga nuklir pertamanya pada tahun 2045, dalam rancangan undang-undang untuk membantu mencapai tujuan nol.

RUU tersebut, yang memerlukan persetujuan Presiden Joko Widodo dan parlemen sebelum menjadi undang-undang, menempatkan Indonesia pada jalur yang akan menjamin semua 270 juta orang mengakses listrik sambil membuat negara ini sepenuhnya bergantung pada energi bersih pada tahun 2060.

Panelis Jeffrey Jaensubhakij, kepala investasi kelompok dana kekayaan negara Singapura GIC, mengatakan pemerintah memiliki peran penting untuk dimainkan dalam menarik investasi ke dalam proyek transisi energi.

“Jelas risiko proyek berpotensi besar, dan (penting bagi) pemerintah membuat PPA (Perjanjian Pembelian Listrik) standar, di mana orang dapat mengetahui bahwa jika kita akan berinvestasi di negara tertentu, PPA akan berdiri dengan kerangka peraturan dan hukum, ā€¯katanya.

Dia menambahkan bahwa pemerintah dapat mempertimbangkan untuk melakukan investasi di muka dalam proyek-proyek semacam itu dan kemudian mentransfernya ke sektor swasta pada tahap selanjutnya.

READ  Tanpa ampun! Harga emas cair, Batu 4,6%
Written By
More from Faisal Hadi
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *