Ilmuwan menemukan spesies baru tikus air berkaki panjang: Okezone techno

JENIS Mouse Penduduk lokal berkaki panjang ditemukan oleh para ilmuwan di Ethiopia hampir 100 tahun yang lalu. Kemudian 90 tahun kemudian, spesies yang disebut Nilopegamys dinyatakan punah dan fosilnya dikumpulkan di Field Museum di Chicago. Namun baru-baru ini, sebuah penelitian menemukan spesies baru tikus air berkaki panjang yang biasanya mendiami wilayah sungai.

Kota Ilmu IFL, Sabtu (10/10/2020), berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Zoological Journal of Linnean Society memverifikasi bahwa spesies ini adalah sepupu terdekat Nilopegamys. Spesies baru ini disebut Colomys. Keduanya adalah spesies hewan pengerat asli Afrika.

Baca juga: Deteksi ranjau darat, tikus raksasa ini memenangkan penghargaan pahlawan hewan

Penelitian dilakukan dengan memeriksa kedua spesies tersebut. Colomys paling mudah ditemukan di seluruh Lembah Kongo. Mereka memberi istilah “tikus stadium” karena memiliki kaki yang panjang seperti kaki badut.

Kaki panjang ini digunakan untuk mengarungi sungai dangkal dan berburu serangga air yang berdiri tegak seperti kanguru. Sebagai hewan pengerat kecil, tikus ini memiliki otak yang sangat besar yang memungkinkan mereka memberikan respons sensorik.

Tikus air Afrika.  (Foto: Giarla / IFL Science)

Meskipun tidak selangka Nilopegamys, menangkap Colomys bukanlah prestasi kecil. Mereka bergerak sangat cepat dan bersembunyi di daerah yang sulit dijangkau.

Setelah melalui beberapa ekspedisi untuk mengumpulkan data tentang hewan tersebut, tim peneliti menggabungkan informasi yang diperoleh dan melakukan analisis DNA dari kedua spesies tersebut.

Baca juga: Ilmuwan mengajari tikus untuk mengenali bau

Tim peneliti mengumpulkan DNA dari jaringan spesies Nilopegamys berusia 93 tahun untuk membandingkan datanya. Akhirnya, mereka berhasil memastikan bahwa Nilopegamys memang saudara dari genus Colomys.

READ  Halo lagi, Voyager 2! NASA menawarkan panggilan pertama untuk menyelidiki ruang antarbintang sejak Maret

“Mereka adalah salah satu hewan paling langka di dunia karena sangat menarik untuk mengetahui silsilah keluarganya,” kata Julian Kerbis Peterhans, penulis artikel dan peneliti di Field Mueseum.

(memiliki)

Written By
More from Faisal Hadi
Masa depan yang lebih hangat sudah pasti, kata laporan iklim PBB
Laporan tersebut, yang didukung oleh 195 pemerintah dan berdasarkan lebih dari 14.000...
Read More
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *